Tenggarong. Dengan semangat mempererat ikatan kesatuan budaya dan kekayaan musik tradisional Nusantara, terutama di wilayah Kalimantan, digelar Swanantara Traditional Music Festival 2023. Festival ini bertujuan sebagai salah satu upaya mendukung pembangunan industri kreatif nasional (IKN) di bidang seni dan budaya. Acara ini merupakan bagian dari Indonesia World Music Series bekerjasama dengan Olah Gubang Kutai Kartanegara dengan tema “Harmoni Bunyi Nusantara”.
Acara Swanantara Traditional Music Festival 2023 dihadiri oleh 12 kelompok musik dari regional Kalimantan serta berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Timur (Kaltim).
Festival yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Kutai Kartanegara secara resmi dibuka oleh Bupati Edi Damansyah bersama Direktur Film Music Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) Ahmad Mahendera. Turut hadir pula Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar, Thauhid Aprilian Noor, yang menandai dimulainya acara dengan pemukulan alat musik tradisional.
Ahmad Mahendera menyebutkan bahwa Swanantara Traditional Music Festival 2023 merupakan ajang penting untuk memperlihatkan kekayaan musik tradisi Indonesia, terutama di wilayah Kalimantan, dalam kerangka Festival Musik Tradisi Indonesia (FMTI) yang diselenggarakan oleh Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek RI.
“Festival ini diselenggarakan oleh Indonesian World Music Series (IWMS) dan Olah Gubang, dengan dukungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim,” terangnya.
Ahmad Mahendera juga menekankan bahwa Program FMTI telah sukses dilaksanakan di berbagai wilayah di Indonesia dengan melibatkan komunitas musik tradisional seperti Danau Toba, Sumatera Utara pada tahun 2021-2023, berkolaborasi dengan Rumah Karya Indonesia RKI di Tidore, serta komunitas musik tradisional Maluku Utara pada tahun 2022.
Tahun ini, pada 2023, Festival Musik Tradisi Indonesia diselenggarakan di Kaltim, tepatnya di Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai tuan rumah penyelenggaraan sekaligus sebagai salah satu daerah penunjang kemajuan IKN. Program Festival Musik Tradisi Indonesia di Kutai Kartanegara, Kaltim, diberi nama Swanantara Traditional Music Festival yang mengusung tema Harmoni Bunyi Nusantara dengan menampilkan musik berskala regional Kalimantan.
“Kata “Swanantara” sendiri diambil dari kata Lembuswana dan Nusantara. Lembuswana merupakan ikon kota dan lambang dari Kerajaan Kutai hingga Kesultanan Kutai Kartanegara yang berada di wilayah Nusantara. Selain sebagai wadah untuk memperkuat ekosistem musik tradisi di Pulau Kalimantan, khususnya di wilayah IKN, Swanantara Traditional Music Festival juga diharapkan menjadi motivasi bagi komunitas musik tradisi,” ungkapnya.
Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah, mengapresiasi dan menyambut baik diselenggarakannya Swanantara Traditional Music Festival oleh komunitas musik tradisi di Kukar. Menurutnya, meskipun di era globalisasi dengan industri musik yang semakin maju, upaya untuk melestarikan dan mempertahankan seni budaya di Kalimantan, terutama di Kutai Kartanegara, tetap harus dijaga.
“Saya berharap dengan adanya Swanantara Traditional Music Festival, yang diikuti komunitas musik tradisi se-Kalimantan, dapat menjadi motivasi bagi generasi muda, khususnya anak-anak di Kabupaten Kutai Kartanegara,” pungkasnya.
Swanantara Traditional Music Festival dihadiri oleh 12 peserta perwakilan dari 5 kelompok musik provinsi di regional Kalimantan, yaitu Kaltim, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Utara. Sementara itu, 8 kelompok musik dari kabupaten/kota di Kaltim turut serta dalam kegiatan ini, yakni 2 kelompok dari Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Paser, Berau, Mahakam Ulu, Kutai Timur, serta Kota Samarinda. Kegiatan ini akan berlangsung selama 4 hari, dari tanggal 22 hingga 25 November 2023, yang akan diselenggarakan dengan beberapa agenda menarik.