Gagal Boyong Adipura, Ini Kata Kadis LH Bontang

Bontang. Gagalnya Kota Bontang meraih Adipura untuk yang ke sepuluh kalinya di tahun 2017, lantaran kurang maksimalnya pengelolaan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Bontang Lestari. Turut dibenarkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang Agus Amir.

Dijelaskannya, sistem sanitary landfill yang diterapkan di TPA Bontang Lestari seharusnya ditutup menggunakan top soil, yang terdiri dari media berpori seperti kerikil, geonet atau geokomposit.

Namun pengadaan top soil terkendala lantaran tidak adanya anggaran akibat defisit keuangan Pemerintah Daerah.

Akan tetapi poin penilaian untuk Kota Bontang pada tahun ini kata Agus Amir, tak hanya dipengaruhi oleh pengelolaan sampah di TPA Bontang Lestari semata, namun pemilahan sampah ditiap perumahan yang ada di Bontang pun tak maksimal. Disamping Kantor Dinas Kebersihan yang masih satu atap dengan Dinas Pemadam Kebakaran (PMK).

“Itu sejumlah poin yang mempengaruhi penilaian Adipura tahun 2017. Dan Bontang tidak memenuhi,” ujarnya.

Baca Juga: Kali Pertama, Bontang Gagal Raih Adipura

Sementara terkait poin penilaian, Kota Bontang hanya selisih satu poin dari total nilai yang syaratkan. Dimana untuk mendapat raihan Adipura, daerah diharuskan memiliki nilai 75, dan kota Bontang hanya berhasil pada nilai 74.

“Hal ini menjadi pelajaran bagi kita untuk terus berbenah dan memperbaiki sistem pengelolaan kebersihan dan sampah yang ada di Kota Bontang kedepannya. Dan yang pasti Pemerintah tak akan berhenti sampai disini saja,” terangnya.

Sebelumnya, Walikota Bontang Neni Moerniaeni pun menegaskan, meski dinilai belum maksimal dalam pengelolaan sampah dengan sistem sanitary landfill, namun pada kategori lainnya seperti penghijauan dan kebersihan, Bontang masih unggul dibanding daerah lain untuk kategori serupa.(*)

 

Laporan: Yulianti Basri