Bontang. Bisnis di sektor perikanan seakan tidak ada matinya, seiring meningkatnya kecenderungan konsumsi ikan masyarakat. Maka investasi di sektor ini masih sangat menjanjikan. Salah satunya, melalui budidaya lele dengan sistem bioflok.
Hal inilah yang coba dilakukan Aris Sutomo bersama 14 rekannya, melalui budidaya lele sistem bioflok di lahan seluas 6×16 meter, berlokasi di Jl Di Panjaitan Gg Piano 11 RT 02 Bontang Baru.
Budidaya Aris menggunakan kolam berbentuk bulat, dengan kedalaman 1,5 meter. Kolam bulat untuk budidaya lele dengan sistem ini diakuinya baru pertama di Bontang, dan baru berjalan selama 6 bulan.
Dijelaskan Aris, ada sejumlah keuntungan budidaya dengan sistem bioflok. Selain mempercepat masa panen, sistem ini juga memiliki keunggulan dapat meningkatkan produktivitas budidaya ikan.
Dan terpenting, hemat biaya operasional serta irit lahan dengan kualitas ikan yang tetap sehat.
“Cara ini juga ramah lingkungan, karena mengurangi penggunaan air. Mengingat pembudidaya tidak harus mengganti air kolam berkali-kali,” ujar Aris saat ditemui Pktv Bontang beberapa waktu lalu.
Melalui budidaya lele sistem bioflok, Aris baru memiliki 7 kolam dengan 4.000 bibit ikan lele jenis Sangkuriang. Jenis ini dipilih karena memiliki keunggulan dan banyak digemari masyarakat.
“Untuk tahap awal, target pasar kami baru skala rumah tangga,” lanjutnya.
Perlu diketahui, Bioflok merupakan sebuah sistem budidaya ikan lele melalui proses penumbuhan dan pengembangan mikro-organisme. Proses ini dilakukan dengan cara mengolah limbah hasil budidaya, agar menjadi flok-flok atau gumpalan yang sangat kecil sebagai makanan ikan secara alami.(*)
Laporan: Yuli | Nasrul