Bontang. Rasa haru tak bisa disembunyikan oleh Etha Rimba Paembonan,salah satu bakal calon wakil walikota Bontang dari partai Gerindra, saat menyampaikan kemundurannya dari bursa pencalonan Walikota dan Wakil Walikota Bontang 2016-2021.
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) harus menghentikan langkahnya untuk ikut bertarung pada pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) Kota Bontang di penghujung tahun 2015 ini.
Sikap tersebut terpaksa di ambil oleh partai yang mengusung pasangan Suroyo dan Etha Rimba Paembonan, akibat kurangnya dukungan kursi yang menjadi ketetapan perundang-undangan.
Keputusan tersebut disampaikan pada Konfrensi pers di kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Selasa sore, (28/7/2015).
Yosep, ketua Dpc Gerindra dalam paparannya mengatakan dengan sangat terpaksa partai gerindra harus mundur dari pertarungan politik kali ini. Pasalnya kuota 20 persen dari kursi legislatif atau sebanyak 5 kursi yang menjadi syarat mutlak partai pengusung, belum dapat dicapai.
Sedangkan rencana dukungan Partai Amanat Nasional (PAN) yang dikantongi Gerindra, menurutnya ternyata tak juga diberikan.
“Sampai dengan hari ini,kami tidak mendapatkan kabar apapun dari partai PAN terkait surat rekomendasi yang dijanjikan, tapi kami memaklumi dinamika politik yang bisa berubah ubah”, tutur Yosep.
Dalam kesempatan yang sama Suroyo, bakal calon Walikota Bontang dari partai besutan Prabowo Subianto itu, menerima keputusan dengan berlapang dada. Serta menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pendukung, simpatisan dan masyarakat Kota Bontang.
Sekaligus ucapan terima kasih atas dukungan dan partisipasinya selama masa persiapan pasangan SueR sejak beberapa bulan lalu.
Sementara itu, Etha Rimba Paembonan dengan berlinang air mata menyampaikan sikap berbesar hati dan optimis untuk perjuangan belum yang selesai, dan tidak hanya sebatas moment pilkada. Sebagai kader partai dan wakil rakyat, dirinya masih bisa berbuat banyak hal untuk masyarakat Kota Bontang selama dirinya berada di Legislatif kedepannya.
“Semua sudah kita lakukan, sudah berjuang sekuat mungkin, tapi kalau akhirnya harus seperti ini, berarti memang harus begini. Yang pasti saya berterimakasih kepada seluruh pendukung dan simpatisan atas semua dukungannya” ungkap Etha dengan mata berkaca kaca.
Laporan : Kartika Anwar & Syahir
Editor : Revo Adi M