Bontang. Pengurus DPD 2 Golkar Kota Bontang menilai sikap dan langkah yang dilakukan sesepuh partai Golkar di Kota Bontang, terlalu jauh melampaui kewenangan dan kapasitas yang dimiliki terhadap urusan internal partai. Terutama langkah DPD 2 Golkar Bontang, yang memberikan dukungan bagi pasangan Adi Darma – Isro Umarghani pada pilkada 2015.
Penentuan arah dukungan pilkada, menurut Sekretaris DPD 2 Golkar Kota Bontang, Harman Thamrin, berdasarkan instruksi DPD 1 Golkar Kaltim, yang memutuskan untuk mendukung pasangan petahana. Diluar hal itu, pengurus menolak untuk melaksanakan instruksi apapun.
“Sesepuh sudah jauh melampaui kewenangan dan kapasitasnya mencampuri urusan internal partai. Kami mendukung pasangan Adi-Isro berdasarkan instruksi DPD 1 kaltim. Selama itu tidak ada perubahan, kami konsisten menjalankannya. Masa hanya karena surat yang katanya SK DPP, tiba-tiba harus berubah, ya nggak bisa kalau nggak ada instruksi DPD 1,” Ujar Harman dalam konferensi pers yang digelar di Rumah Sahabat Golkar, Jumat (13/11/2015) sore.
Berdasarkan mekanisme dan aturan partai, pasangan Adi – Isro jelas Harman memang layak mendapatkan dukungan dari Golkar Kota Bontang. Mengingat seluruh tahapan yang disyaratkan Golkar terhadap pasangan calon, dilalui oleh pasangan petahana itu.
(Baca Juga : Sesepuh Golkar Bontang Minta Pengurus Taat Instruksi DPP)
Sementara Neni – Basri yang maju melewati jalur perseorangan, sejatinya tidak membutuhkan dukungan Golkar. Apalagi jika dikembalikan pada aturan partai, pasangan tersebut tidak memenuhi persyaratan untuk mendapatkan dukungan.
“Pasangan Neni – Basri kan maju dari jalur independen, seharusnya nggak perlu dukungan partai. Lagipula, NeBas juga nggak melalui mekanisme yang disyaratkan di Golkar. Masa kami tiba-tiba harus mendukung tanpa aturan yang jelas,” tandasnya.
Maka dari itu, Harman meminta seluruh elemen yang ada dalam tubuh Golkar Kota Bontang untuk dapat sama-sama memahami aturan yang diberlakukan partai. Terutama dalam pelaksanaan pilkada, terkait dukungan yang diberikan partai terhadap salah satu pasangan calon.
“Kalau sesepuh dan teman-teman lainnya paham akan aturan partai, seharusnya sampaikanlah dengan niat baik kepada kami di DPD 2, apapun itu masukannya. Jangan tiba-tiba bicara di media, tanpa ada koordinasi dan komunikasi sebelumnya,” pungkas Harman.
Sebelumnya, sejumlah kader dan sesepuh Golkar Bontang meminta pengurus DPD 2 untuk taat dan tidak mangkir pada aturan dan instruksi DPP Golkar. Yakni mendukung pasangan Neni-Basri pada pilkada Bontang, dari arah dukungan saat ini bagi pasangan Adi-Isro.
(Baca Juga : Harman Tolak Turunkan Algaka Golkar)
Instruksi tersebut jelas Umar Tanatta, sesepuh Golkar Bontang, dikuatkan dengan SK Nomor : R-320/GOLKAR/VIII/2015, tanggal 20 Agustus 2015. Berisi dukungan kepada pasangan Neni-Basri, yang dikeluarkan DPP Golkar dan ditandatangani langsung oleh Aburizal Bakrie selaku Ketua, dan Idrus Marham selaku Sekretaris.
“Kami minta agar pengurus dapat taat dengan instruksi itu,” ujar Umar Tanatta.
Laporan : Ahmad Syahir
Editor : Revo Adi M