Kaltim. Gubernur Awang Faroek Ishak menegaskan keyakinannya bahwa Kaltim Transmart (Trans Studio) yang akan segera dibangun Agustus ini sangat menguntungkan dan bakal menjadi salah satu potensi sumber pendapatan daerah.
Dinilai menguntungkan karena kesepakatan yang dicapai dalam MoU PT Trans Retail Indonesia (TRI) yang diteken oleh Bouzeneth Benaouda (direktur) dan Perusda Melati Bhakti Satya (MBS) yang diteken Agus Dwitarto (direktur utama), Jumat (28/7), jauh lebih menguntungkan dibanding rencana pembangunan Trans Studio beberapa tahun lalu.
“Konsep bisnis terdahulu sangat luar biasa. Namun dengan investasi yang tinggi, maka risiko bisnisnya juga besar. Konsep yang baru ini sangat menguntungkan daerah, sebab itu mari bersinergi untuk mewujudkannya,” kata Awang Faroek pada rapat persiapan groundbreaking Kaltim Transmart di Kantor Gubernur, Senin (31/7).
Konsep bisnis yang baru ini menyepakati bahwa lahan dan bangunan nantinya tetap akan menjadi aset MBS. Lahan ini tetap menjadi aset MBS sebagai penyertaan modal pemerintah terhadap MBS sesuai Perda No 18 Tahun 2008 yang jumlahnya mencapai Rp3 triliun dalam bentuk barang/aset maupun uang.
Sementara pengelolaan pusat bisnis nantinya 100 persen akan menjadi hak TRI yang hingga saat ini sudah mengembangkan 15 transmart di Indonesia. Beban pembiayaan akan dipercayakan kepada BPD Kaltim dengan total perkiraan kebutuhan dana mencapai Rp366 miliar. Rinciannya MBS membangun dengan alokasi Rp200 miliar dan TRI membangun Rp166 miliar.
Kaltim Transmart akan dibangun di atas lahan 32.000 m2. Transmart ke-16 ini menjadi transmart terluas di Indonesia. Selanjutnya, CT Corp akan menyewa kawasan itu selama 30 tahun dengan kenaikan tarif sewa sebesar 10 persen setiap lima tahun. Kerjasama sewa ini masih dapat dilanjutkan untuk masa 20 tahun dan 30 tahun setelahnya.
Hasil sewa di tahun pertama disepakati sebesar Rp21 miliar dengan kenaikan 10 persen perlima tahun. Maka hingga 30 tahun ke depan total akhir uang sewa yang dihasilkan diperkirakan mencapai Rp900 miliar lebih. “Jadi dengan duduk manis saja, kita akan memperoleh pendapatan hampir menyundul angka satu triliun. Pembayarannya juga dilakukan di depan setiap tahunnya. Sangat efisien, sangat efektif dan sangat menguntungkan. Ini akan jadi ikon baru yang bisa kita tinggalkan untuk anak cucu kita,” yakin Awang.
Sementara Dirut Perusda MBS Agus Dwitarto menjelaskan meski prospek bisnis akan terlihat sangat mudah dan menguntungkan, namun tanpa sinergi semua pihak maka perwujudan rencana ini pasti sulit. “Kami sangat berharap dukungan semua pihak. DPRD, BUMD, BUMN, OPD Pemprov, Pemkot Samarinda semua harus bersinergi. Kita harus mendahului sinergi yang baik agar nantinya bisa mendapat dukungan BUMN,” kata Agus.
Dia juga meyakinkan bahwa Kaltim Transmart tidak akan mematikan hotel dan mall yang sudah berkembang di sekitar transmart lebih dulu. “Kita bisa bersinergi dengan pengusaha-pengusaha yang sudah ada lebih dulu. Mohon maaf, kami tidak akan saling mematikan, justru dengan tumbuhnya ikon baru ini akan menjadi satu kesatuan kawasan yang utuh dan pasti diperlukan masyarakat,” jelas Agus.
Dengan konsep yang lebih ramping dari rencana sebelumnya, transmart ini nantinya hanya akan menyediakan lahan untuk 500 mobil. Sebab itu diharapkan tidak ada lagi keragu-raguan terkait rekayasa lalu lintas yang nanti akan kita persiapkan. Ketua DPRD Kaltim H Syahrun yang hadir dalam rapat itu juga menyampaikan persetujuannya dengan konsep baru ini.
“Kalau ini dibangun oleh MBS sendiri (bangunan dan lahan tetap milik MBS), seratus persen saya yakin ini jadi,” tegas H Alung sapaan akrabnya. Dia juga memuji Gubernur Awang Faroek Ishak yang tidak pernah putus asa memperjuangkan pembangunan sarana belanja dan hiburan rakyat di Bumi Etam ini. Dia hanya menyarankan pemerintah tidak abai untuk memikirkan upaya melebarkan jalan di sepanjang Jalan Bhayangkara sebagai antisipasi pendirian transmart ini.
Dari sisi bisnis, transmart dan kawasan perbelanjaan di sekitarnya akan menjadi daya tarik tersendiri bukan hanya bagi warga Samarinda, tetapi juga warga Kutai Kartanegara, Bontang, bahkan Kutai Timur. Apalagi jika jalur tol sudah tersambung hingga Kota Bontang dan Balikpapan serta Bandara Samarinda Baru sudah beroperasi.
Sebagai informasi, kontraktor pembangunan transmart ini akan ditunjuk oleh parapihak melalui proses tender antara PT. PP, PT. Wika dan PT. ADHI Karya. Estimasi waktu pengerjaan sekitar 10-14 bulan. Rapat kemarin dihadiri Sekretaris Kota Samarinda Sugeng Hariyadi, pejabat BPD Kaltim, para pimpinan OPD Pemprov Kaltim dan undangan lainnya. (sul/ri/humasprov)
Laporan: Humas Pemprov Kaltim