Tenggarong. Pengembangan komoditas bawang merah di Kutai Kartanegara menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan, terutama di Dusun Pulau Mas, Desa Buana Jaya, Kecamatan Tenggarong Seberang. Petani bawang merah di sana telah merasakan manfaat dari usaha mereka yang gigih dan terus mengembangkan pertanian bawang merah.
Komoditi bawang merah ini mulai dikembangkan sejak tahun 2019 oleh kelompok tani di Desa Buana Jaya. Dengan pengelolaan lahan seluas 2 hektar, mereka telah berhasil meraih hasil yang memuaskan. Saat ini, petani bawang merah sudah memulai proses panen secara bertahap, yang dimulai sejak pekan lalu.
Salah satu petani, Casuri, menyampaikan bahwa pada tahun 2019, panen bawang merah mencapai 4 ton dari setengah hektar lahan yang dihasilkan dari biji. Di tahun-tahun berikutnya, meskipun menghadapi beberapa tantangan seperti cuaca yang tidak mendukung pada tahun 2022, petani tetap mengembangkan komoditas ini. Hasil panen bawang merah pada tahun 2020 mencapai 3,6 ton, sedangkan pada tahun 2021 mencapai 3,8 ton. Meskipun demikian, pada tahun 2023, hasil panen sedikit berkurang menjadi 2,4 ton, namun ini tidak mengurangi semangat petani untuk terus mengembangkan.
Ditambahkan Casuri, di tahun 2024, petani kembali mengembangkan bawang merah di lahan seluas 2 hektar dan telah memulai proses panen secara bertahap. Namun, petani di Desa Buana Jaya juga menghadapi sejumlah tantangan. Mereka meminta perhatian lebih dari pemangku kepentingan, pelatihan untuk peningkatan SDM, perbaikan jalan usaha tani, dan pembuatan sumur bor di pertanian bawang merah.
“Harga bawang merah hasil petani di Desa Buana Jaya dibandrol sekitar 25 hingga 30 ribu rupiah per kilogram dan akan dipasarkan di sejumlah pasar di Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda. Pertanian bawang merah di Dusun Pulau, Desa Buana Jaya bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Kutai Kartanegara dan Kalimantan Timur yang ingin mengembangkan komoditas ini,” terangnya.
Pengembangan komoditas bawang merah di Kutai Kartanegara telah membuka peluang baru bagi petani setempat dan memperkuat perekonomian daerah. Dengan perhatian dan dukungan yang lebih, pertanian bawang merah di daerah tersebut dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat lokal dan daerah sekitarnya.