Hamzah Junaid : Bisnis itu Bukan Matematika

Bontang. Bagaimana membangun sebuah bisnis, tak cukup hanya dengan kecakapan. Hitungan bisnis, alhasil, bukan semata perilaku yang lahir dari perhitungan matematika. Bisnis bukanlah 2×2 = 4, tetapi bisa saja 2 x 2 = 100 atau bahkan minus.

Itulah salah satu catatan penting yang disampaikan Hamzah Junaid, Presiden Direktur PT Kenari Bersaudara yang menjadi naungan Kenari Waterpark Bontang.

Belajar dari kegagalan, menurut ayah 4 orang anak ini, menjalankan bisnis ternyata membutuhkan rasa suka terhadap jenis bisnis yang dijalankan, networking (jaringan relasi), experience (pengalaman), hingga kemampuan menjual produk.

Setelah hijrah ke Jakarta pada 1990-an untuk menempuh kuliah di sekolah bisnis dan lulus pada 1994. Hamzah memberanikan diri menjalankan bisnis konveksi dengan modal Rp 200.000.000. Dewi Fortuna belum berpihak padanya waktu itu.

Modal dari orang tua melayang karena Hamzah bangkrut. Ia lalu memutuskan berhenti bisnis dan banting setir menjadi pegawai (sales) di sebuah perusahaan Trading IT Jakarta. Dari sinilah, Hamzah mulai memiliki relasi dan klien sampai akhirnya mampu menjual produk. Pada akhir 2005, Hamzah memulai pekerjaannya sebagai sales, dan 2006 menjadi Top Sales hingga masuk Majalah Swa pada 2007 sebagai salah satu Sales Terbaik di Indonesia.

Setelah mendapatkan promosi jabatan pada 2008, Hamzah malah memilih keluar dari pekerjaan tersebut dan memulai bisnis kembali pada 2009. Pada 2011, Hamzah bisa membangun wahana wisata keluarga di Kota Bontang.

Hamzah Junaid lahir dan besar di Bontang. Dalam benak pria kelahiran Bontang, 06 Agustus 1971, Bontang dulu tak seperti saat ini. “Bontang minim fasilitas. Untuk berenang saja, harus di sungai atau di laut. Tetapi, masa kecil tetap merasa bahagia dengan fasilitas minim itu. Namun, Bontang terus berkembang hingga menjadi kota. Bontang butuh fasilitas untuk sarana itu.” begitulah kenang Junaid saat ditemui BontangMagz (Khatulistiwa Media Group) beberapa waktu lalu.

Dari kondisi itulah, Hamzah membangun kolam renang dengan nama “Kenari Waterpark”. Selain untuk membangun Kota kelahiran, Hamzah bertekad mewujudkan amanah orang tua untuk membangun kolam renang dan bisa dinikmati orang banyak.

Pembangunan kolam renang dan kawasan wisata keluarga pun dirintis seiring dengan awal pemerintahan Walikota Adi Darma dan Wakil Walikota Isro Umarghani yang memiliki program peningkatan bidang pariwisata.

“Intinya, saya ingin anak-anak kecil yang ada di Bontang memiliki kebahagiaan lebih daripada kebahagiaan yang saya dapatkan waktu dulu. Pak Adi (Walikota Bontang-red) sangat mendukung. Alhamdulillah, anak-anak Bontang sudah bisa merasakan.” jelasnya.

Hamzah Junaid memang terlahir dari keluarga pebisnis. Sang ayah (almarhum) terhitung sukses dan memiliki banyak ladang usaha. Sebut saja Toko Kenari, Kapal Kenari, truk angkutan Kenari, Perusahaan Air Minum Kenari, hingga Hotel Kenari. Usaha ini menjadi bisnis keluarga dengan nama Kenari.

Hamzah mengakui, nama Kenari adalah awal penamaan yang akan terus dikenangnya sebagai landasan.

“Nama itu berasal dari nama sebuah kapal sewaktu Ibu saya melahirkan anak pertamanya di atas kapal. Kapal Kenari. Kapten Kapal waktu itu yang memberikannya.” paparnya.

Meskipun target finansial dari keuntungan bisnis Kenari Waterpark belum tercapai, Hamzah menyatakan target untuk menyenangkan anak-anak Bontang sudah terpenuhi.

“Selain itu, menjadi sebuah kebahagiaan juga, efek dari Kenari Waterpark ini bisa mendatangkan wisatawan yang memberikan efek domino terhadap perekonomian di Bontang. Saya berharap, pemerintah juga bisa memberikan skala prioritas terhadap pengembangan pariwisata yang ada di Bontang,” ujarnya seraya menatap anak-anak yang tengah bermain penuh bahagia di Kenari Waterpark siang itu.

Exit mobile version