Bontang. Para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Temple Besi Kalung, di Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan Provinsi Bali, mengaku lebih memilih untuk setia menggunakan produk PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) jenis urea. Karena mereka telah merasakan langsung keunggulan pupuk tersebut dengan menuai hasil panen yang memuaskan.
Pemakaian pupuk urea bersubsidi hasil produksi Pupuk Kaltim sudah lama dilakukan oleh Kelompok Tani Temple Besi Kalung. Dengan menggunakan pupuk urea bersubsidi hasil produksi Pupuk Kaltim, para petani diberikan sejuta keuntungan. Salah satunya adalah padi yang mereka hasilkan berkualitas unggul. Hal inilah yang membuat mereka mewariskan secara turun temurun pemakaian pupuk urea bersubsidi hasil produksi Pupuk Kaltim ke generasi selanjutnya.
Ketua Kelompok Tani Temple Besi Kalung I Wayan Mustra, menyampaikan pupuk subsidi jenis urea dari pupuk kaltim memiliki perbedaan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan pupuk urea hasil produksi perusahaan pupuk lainnya.
Dikatakan pria berusia 48 tahun ini bahwa perbedaan tersebut dapat terlihat dari warna tanaman padi yang lebih hijau dan segar hingga masa tumbuh tanaman padi yang lebih cepat. Tidak hanya itu, kapasitas panen yang dihasilkan juga turut mengalami peningkatkan, serta bulir padi yang berisi dan lebih panjang.
“Dengan menggunakan produk Pupuk Kaltim, kami memperoleh keuntungan yang signifikan. untuk sekali panen dalam satu hektar saja para petani mampu memanen hingga setengah ton padi. Kapasitas tersebut jauh jika dibandingkan dengan penggunaan pupuk dari produsen lain, yang umumnya dalam sekali panen hanya mampu menghasilkan 200 kilogram padi,” jelasnya.
Adapun untuk sekali panen i wayan mampu meraup keuntungan hingga Rp.7.000.000 per hektarnya, dengan masa panen sebanyak dua kali dalam satu tahun.
hal senada juga turut disampaikan oleh petani di desa jatiluwih lainnya. I Ketut Sadriyase misalnya, yang mengaku setelah menggunakan produk pupuk kaltim dirinya mampu memanen hingga 8 kwintal atau 800 kilogram padi dalam sekali panen. Padahal luas lahan yang dimiliki dirinya hanya seluas 38 meter saja.
Tidak hanya itu, lantaran kualitas padi yang dihasilkan memiliki mutu yang baik, harga yang dipasarkan pun terbilang tinggi. Dia mengaku, selama ini untuk satu kwintal saja dirinya mampu memperoleh keuntungan hingga Rp.2.000.0000.
“Berbagai keuntungan dan manfaat yang diperoleh setelah menggunakan produk pupuk kaltim membuat saya berkomitmen untuk selalu setia pada produk Pupuk Kaltim, lantaran kualitas dan mutu pupuk yang dihasilkan Pupuk Kaltim telah saya buktikan. Lantaran saya dan teman-teman menggunakan jenis pupuk yang diproduksi oleh pupuk kaltim, kami mampu memperoleh peningkatan taraf hidup yang lebih sejahtera,” ungkapnya.
Para petani di Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan Provinsi Bali ini berharap agar ke depan pupuk kaltim dapat terus menjaga mutu dan kualitas pupuk yang dihasilkan, sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitasnya sehingga tanaman padi yang dihasilkan dapat lebih meningkat.
Pupuk Kaltim tidak hanya berkomitmen untuk memperkuat ketahanan pangan nasional guna mencapai swasembada dan kemandirian pangan. Kehadiran Pupuk Kaltim sebagai produsen pupuk urea terbesar di Indonesia secara nyata turut turut mempengaruhi peningkatan taraf kesejahteraan para petani di Indonesia melalui peningkatan mutu dan kualitas pupuk yang dihasilkan.
Laporan: Sary | Yuli