Bontang. Bergantinya nama kampung atas air di Kelurahan Berbas Pantai yang biasa disebut kampung Prakla menjadi Kampung Wisata Pantai Harapan, ternyata berdampak pada sepinya aktifitas warga setempat.
Sejak ditutupnya kawasan yang dikenal sebagai Tempat Hiburan Malam (THM) itu, masyarakat setempat berkomitmen kepada pemerintah untuk menghilangkan segala aktifitas yang mengarah kepada hal- hal negatif.
Hal tersebut diakui ketua RT setempat, Sjahruddin. Dimana saat kawasan ini masih marak THM, perekonomian masyarakat berjalan laju. Namun sejak ditutup, kawasan pantai harapan seperti kawasan yang mati dan lumpuh aktivitas.
“Kondisi saat ini ya begini, sepi dan cenderung nggak ada aktivitas,” ujarnya saat ditemui Selasa, 25 Oktober 2016.
Mengingat sulitnya mengubah stigma masyarakat terhadap kawasan wisata pantai harapan, Syahruddin berharap pemerintah dapat memberikan pembinaan bagi warganya, termasuk mencari jalan keluar tentang perijinan tempat hiburan malam.
“Harapan kami agar pemerintah bisa melakukan pembinaan dan memberikan pelatihan keterampilan bagi warga. Agar geliat prekonomian bisa tumbuh kembali,” tambahnya.
Sejauh ini, dalam beberapa waktu terakhir warga kata Syahruddin mulai berinisiatif membuka tempat karoke dan warung makan, dalam upaya menggerakkan kembali roda perekonomian di kawasan tersebut.
“Sementara ini sih tempat karaoke biasa aja. Dan ada juga yang bikin warung makan,” tutupnya. (*)
Laporan : Rahma & Ariston
Editor : Maya Ch