Bontang. Dari tahun ke tahun, luas wilayah Taman Nasional Kutai (TNK) disebut mengalami penurunan signifikan. Bahkan luas TNK saat ini hanya sekira 192 ribu hektare, dari total sebelumnya mencapai 2 juta hektare.
Total lahan tersebut merupakan data tahun 2014, yang mengacu pada surat keputusan (SK) Menteri Kehutanan RI.
“Dalam SK itu disebutkan sekitar 7.816 hektare diantaranya, diizinkan untuk diubah status menjadi area pembangunan lain (APL),” kata Deden Nurhidayat, Pengendali Ekosistem Hutan 1 Balai TNK.
Sementara untuk lahan di Kota Bontang memiliki luas 270 hektare, terbentang dari wilayah Bontang Kuala hingga Tanjung Limau. Dan disulap menjadi salah satu destinasi wisata alam yang menarik,
Taman Nasional Kutai merupakan hutan hujan tropis dataran rendah, yang ada di Kalimantan Timur. Secara administrasi TNK terletak di tiga kabupaten/kota. Diantaranya Kabupaten Kutai Timur (Kutim) seluas 80 persen dari total lahan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) 17,5 persen, dan Kota Bontang 2,5 persen.
TNK memiliki 1.148 jenis flora yang teridentifikasi, 80 jenis mamalia, dan 22 jenis diantaranya dilindungi. Serta 368 jenis burung, termasuk orangutan. TNK juga tempat hidup buaya, beruang madu, macan dahan, hingga tarantula.
Keanegaragaman flora dan fauna tersebut pun kian terancam, dengan semakin menipisnya habitat lantaran perambahan hutan.(*)
Laporan: Sary | Faisal