Jadi Primadona di saat Lebaran, Bisnis Kue Kering jadi Peluang Emas bagi Pengusaha

Samarinda. Setiap Hari Raya Idul Fitri, kue kering menjadi fenomena wajib yang harus hadir di ruang tamu masyarakat Indonesia. Kue kering menjadi salah satu hidangan wajib di meja ruang tamu saat lebaran tiba. Hal ini berdampak pada lonjakan permintaan yang signifikan, menjadi berkah tersendiri bagi para pengusaha kue kering di berbagai daerah, termasuk di Kota Samarinda.

Para pelaku usaha kue kering mulai meningkatkan produksi sejak bulan Ramadhan. Beberapa di antaranya bahkan telah menerima pesanan sejak jauh-jauh hari demi memastikan ketersediaan stok bagi pelanggan. Salah satu usaha yang mengalami lonjakan permintaan adalah Dapur Vanila, yang berlokasi di Kota Samarinda.

Menjelang lebaran, pesanan kue kering di Dapur Vanila meningkat tajam hingga mencapai seribu toples dengan berbagai variasi rasa. Beberapa jenis kue kering yang paling diminati di antaranya adalah nastar, putri salju, nestun, dan lain-lain. Kue kering dari Dapur Vanila dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp100.000 per toples. Dengan harga yang terjangkau dan bahan berkualitas, produk mereka menjadi favorit masyarakat Samarinda untuk disajikan di hari raya.

Tingginya permintaan ini mendorong industri rumahan hingga pabrik besar untuk berlomba-lomba memenuhi kebutuhan pasar. Agustina, salah satu pengusaha kue kering di Samarinda, mengungkapkan bahwa momen hari raya, terutama Idul Fitri, menjadi kesempatan emas bagi para pedagang untuk meningkatkan pendapatan mereka.

“Peningkatan pesanan kue kering saat lebaran menjadi peluang besar bagi kami para pengusaha. Ini adalah momentum yang kami tunggu-tunggu setiap tahun,” ungkapnya.

Selain berdampak pada pendapatan pengusaha, lonjakan permintaan kue kering juga memberikan efek positif bagi perekonomian lokal. Meningkatnya aktivitas produksi dan penjualan diharapkan dapat menggerakkan roda ekonomi di Kota Samarinda.

Tradisi berbagi kue kering saat lebaran menjadi bagian penting dari budaya masyarakat Indonesia. Dengan meningkatnya pesanan, para pedagang di Samarinda berharap dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan turut serta dalam memajukan perekonomian daerah. Tradisi lebaran pun tetap terjaga, sekaligus menjadi momen penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Writer: Axl Ardiansyah