Bontang. Aksi kebut-kebutan yang sering terjadi pasca sahur selama beberapa waktu terakhir, memaksa Kelurahan Bontang Kuala menutup akses masuk ke kawasan wisata perkampungan atas air tersebut.
Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga keamanan dan kondusifnya wilayah, dengan melibatkan seluruh Ketua RT se- Bontang Kuala, ditambah personel Linmas Kota Bontang.
Penutupan akses jalan masuk dilakukan dengan pemasangan portal khusus, dan dijaga langsung oleh masyarakat mulai pukul 00.00 Wita hingga pagi hari. Hal ini menurut Lurah Bontang Kuala, Eko Mashudi sudah mulai dilakukan sejak tahun 2012 lalu, dan terus ditingkatkan dari tahun ke tahun.
“ini sudah dari tahun 2012 lalu kami lakukan. Mulai tengah malam secara bergantian warga melakukan patroli, dan menutup langsung akses jalan. Agar kebut-kebutan ini tidak mengganggu ketenteraman masyarakat,” paparnya.
Dijelaskan Eko, selain komitmen mencegah terjadinya aksi balapan liar yang meresahkan warga setempat. Pemasangan portal ini juga untuk mengantisipasi gejala “asmara subuh” pasangan muda-mudi, yang kerap muncul selama Ramadhan disepanjang jalan Bontang Kuala. Termasuk pesta petasan yang menjadi tradisi berulang dari tahun ke tahun.
“dengan adanya portal ini, kenakalan lain seperti asmara subuh dan petasan bisa kami antisipasi. Karena setiap masyarakat yang ingin masuk dapat ketahuan itu warga atau bukan,” tambahnya.
Pemasangan portal ini ternyata ampuh dalam meberikan kenyamana dan ketenteraman bagi masyarakat di Bontang Kuala. Disamping poskamling yang terdapat disejumlah titik termasuk aktif dalam membantu menjaga keamanan.
“setelah adanya pemasangan portal ini, masyarakat bisa lebih nyaman. Nggak terganggu lagi dengan suara motor atau petasan. Kami nilai langkah ini sangat membantu dalam menjaga ketenteraman masyarakat,” ungkap Nanang, salah satu Ketua RT di Bontang Kuala.
Laporan : Yulianti Basri & Nasrul
Editor : Revo Adi M