Bontang. Jelang Natal dan Tahun Baru 2018, tim satuan tugas (Satgas) Pangan Kota Bontang, gabungan dari Polres, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi, dan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Bontang lakukan pemantauan harga dan ketersediaan pangan di pasaran.
Pemantauan dilakukan pada 16 titik, diantaranya tiga pasar tradisional ,mulai Pasar Telihan, Pasar Citra Mas Loktuan, dan Pasar Rawa Indah. Serta sejumlah agen pemasok seperti King Snack Loktuan, Toko Samaria Tanjung Limau, Gunung Mas, dan beberapa agen pemasok lainnya.
Diungkapkan Kasat Restrim Polres Bontang Iptu Rihard Nixon, selaku bagian dari tim, pengecekan pasar dilakukan guna memastikan Kota Bontang tidak mengalami kelangkaan pangan, dan masih dalam harga eceran tertinggi (HET) sesuai Peraturan Menteri Perdagangan nomor 27 tahun 2017.
“Makanya kami lakukan pengecekan secara menyeluruh dipasaran, guna memastikan ketersediaan pangan jelang Natal dan Tahun baru ini,” ungkapnya.
Dilanjutkan Iptu Rihard, dari pantauan sementara, diketahui ada tiga jenis kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan cukup signifikan. Masing-masing telur ayam ras, dari Rp36.000,- menjadi Rp48.000,- per piring.
Selanjutnya daging sapi dari Rp130.000,- per Kilogram menjadi Rp135.000,- serta daging ayam dari Rp40.000,- naik menjadi Rp55.000,- per ekor.
“Kenaikan ini terjadi karena pasokan untuk bontang pada tiga komoditas tersebut sebagian besar didatangkan dari pulau Jawa,” tambahnya.
Pasca pengecekan ini, satgas pangan segera melakukan langkah persuasif ke lapangan, agar tidak terjadi spekulasi harga dan permainan pedagang. Serta melakukan koordinasi dengan pemerintah, untuk kepastian dilakukan operasi pasar atau tidak. (*)
Laporan: Mansur