Kenaikan Harga Sembako Awali Tahun 2025

Samarinda. Mengawali tahun 2025, kenaikan harga barang kebutuhan pokok di Pasar Segiri, Kota Samarinda, menjadi perhatian masyarakat. Kenaikan harga yang cukup signifikan ini memicu kekhawatiran akan menurunnya daya beli masyarakat ke depannya.

Memasuki pertengahan Januari, beberapa komoditas sembako mengalami lonjakan harga drastis. Cabai, bawang merah, bawang putih, tomat, daging, dan beberapa bahan pokok lainnya mencatat kenaikan yang mengkhawatirkan. Harga cabai, misalnya, yang sebelumnya berada di kisaran Rp50 ribu hingga Rp70 ribu per kilogram, kini melonjak hingga Rp120 ribu per kilogram. Sementara itu, harga bawang putih yang semula Rp34 ribu per kilogram meningkat menjadi Rp43 ribu per kilogram, disusul bawang merah dengan kenaikan serupa.

Kenaikan harga ini dilaporkan terjadi setelah pergantian tahun dan dipicu oleh berbagai faktor, termasuk cuaca buruk yang melanda beberapa wilayah pemasok utama seperti Sulawesi, Jawa, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa kondisi cuaca yang tidak bersahabat di awal tahun, termasuk tingginya curah hujan, berdampak signifikan pada hasil pertanian di berbagai daerah. Situasi ini menyebabkan banyak tanaman pokok gagal panen sehingga suplai ke pasar terganggu.

Meski demikian, harga beras tergolong stabil. Sebelumnya berada di kisaran Rp14 ribu hingga Rp17 ribu per kilogram, kini harga beras berada di rentang Rp16 ribu hingga Rp18 ribu per kilogram, tanpa fluktuasi yang signifikan.

Muklis, salah satu pedagang di Pasar Segiri, mengungkapkan bahwa kenaikan harga barang pokok ini menjadi tantangan besar bagi pedagang dan pembeli. Menurutnya, penyebab utama kenaikan harga adalah banyaknya gagal panen di wilayah pemasok utama.

“Banyak barang yang pasokannya berkurang akibat gagal panen. Cuaca buruk memengaruhi pengiriman juga,” ujarnya.

 

Writer: Hendrikus Gantur