Bontang. Aktifitas lelang ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau Bontang Utara, masih kurang diminati nelayan lokal. Hal ini terlihat dari aktifitas bongkar muat ikan yang mayoritas hanya diisi oleh nelayan dari luar Kota Bontang.
Bahkan diungkapkan Kepala Uptd PPI Tanjung Limau, Robysai Manassa Malisa, nelayan lokal yang melakukan aktifitas di tempat pelelangan ini hanya 30 persen dari total nelayan Kota Bontang, bahkan kebanyakan merupakan nelayan dengan kapal kecil. Selebihnya merupakan nelayan Andon atau dari luar Bontang seperti Donggala Sulawesi Tengah.
Nelayan lokal jelas Robby cenderung lebih memilih untuk membongkar hasil tangkapan dirumah masing-masing, sehingga pangkalan pendaratan ikan sepi setiap harinya.
“ nelayan lokal jarang bongkar disini (PPI), kebanyakan malah nelayan dari Donggala yang bongkar,” ungkapnya.
meski demikian pihaknya jelas Robby tetap menghimbau nelayan lokal untuk melakukan aktifitas bongkar muat ikan di PPI Tanjung Limau, mengingat saat ini PPI telah menambah sejumlah fasilitas seperti dermaga, air tawar, keranjang, dan beberapa fasilitas inti lainnya.
“ kami tetap menghimbau agar nelayan mau membongkar ikan di PPI. Karena saat ini sudah banyak fasilitas yang kami lengkapi dalam memudahkan nelayan,” tambahnya.
Aktifitas bongkar muat ikan rata-rata dilakukan tiga kali dalam sehari. Selama September 2015 ini, terdapat 80 kali bongkar muat ikan di PPI tanjung Limau, mayoritas oleh nelayan andon.
Pangkalan Pendaratan Ikan Tanjung Limau memberi kebebasan nelayan andon melakukan bongkar muat, selama memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Diantaranya memiliki izin kapal, nahkoda yang jelas, serta cara penangkapan ikan yang tidak menyalahi aturan.
“ Dalam satu bulan ini tetap nelayan andon yang sering bongkar ikan disini. Kami sengaja memberi keleluasaan bagi nelayan andon yang ingin lakukan bongkar muat, selama mereka memenuhi persyaratan yang kami tetapkan,” pungkasnya.
Laporan : Yulianti Basri & Nasrul
Editor : Revo Adi M
