OPINI. Seorang muslim pasti mengenal berkurban. Ini dilakukan setiap tahun bagi mereka yang mampu untuk melaksanakannya yang dilaksanakan bertepatan dengan hari raya Idul Adha. Peristiwa itu tercatat dalam sejarah Islam. Dimana peristiwa nabi Ibrahim alaihis salam mengkurbankan anaknya nabi Ismail alaihis salam atas perintah Allah SWT yang ada dalam AL–Quran.
Peristiwa kurban diabadikan di dalam QS as-Shaffat, 102-107. Ayat ini mengisahkan Nabi Ibrahim bermimpi mendapat perintah menyembelih putranya yang mencapai umur balig. Dalam kitab Tafsir An-Nasafi dan Tafsir Ibnu Katsir dicatat bahwa putranya ketika itu sedang berumur 13 tahun. Dikutip dari mediaindonesia.com
Sedangkan untuk perintah berkurban saat Idul Adha dapat dilihat dari hadis Nabi Muhammad SAW di bawah ini.
“Dari Abi Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: Siapa yang memperoleh kelapangan untuk berqurban, dan dia tidak mau berqurban, maka janganlah hadir di lapangan kami (untuk shalat Ied).” (HR Ahmad, Daru qutni, Baihaqi dan al Hakim], dikutip dari baitul-hikmah.com.
Kita ketahui sendiri bagi seorang muslim bahwa untuk dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, maka sudah seharusnya kita melaksanakan perintah yang telah diperintahkan-Nya.
Untuk itu juga perlu diketahui keutamaan dalam berkurban bagi seorang muslim yang diolah dari berbagai sumber.
- Lewat berkurban dapat mendekatkan diri kepada Allah. Sebagaimana dalam surat Al-Maidah ayat 27: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (qurban) dari orang-orang yang bertaqwa.” Dengan berkurban akan lebih mendekatkan diri kepada Allah.
- Kurban cerminkan sikap patuh dan taat. “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).” (QS Al Hajj: 34).
- Sebagai saksi amal di hadapan Allah. “Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) kurban yang lebih dicintai oleh Allah Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah, sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya dan bulunya. Sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya.” (HR. Ibnu Majah)
- Membedakan dengan nonmuslim. “Katakanlah, ‘Sesungguhnya shalatku, sembelihanku (qurbanku), hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu baginya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).” (QS: Al-An’am: 162-163). Sebagai seorang muslim, ini pembeda dari yang nonmuslim untuk melaksanakan kurban hanya untuk Allah semata.
- Ajaran nabi Ibrahim. Berqurban juga menghidupkan ajaran Nabi Ibrahim ‘alaihis salam yang ketika itu Allah memerintahkan beliau untuk menyembelih anak tercintanya sebagai tebusan yaitu Ismail ‘alaihis salam ketika hari an nahr (Idul Adha).
- Berdimensi sosial, ekonomi dan kemanusian. Dari berkurban seorang muslim dapat berbagi dengan sesama baik dia fakir, miskin ataupun mampu. Dengan melaksanakan dan berbagai atas hewan kurban, maka semua merasakan kesamaan dihari raya Idul Adha.
Nah untuk itu, bagi yang muslim diperintahkan bagi yang mampu agar berkurban. Jika para ulama mengatakan boleh berkurban lebih dari sekali jika memang mampu dan bagi yang hanya mampu sekali satu hewan kurban untuk satu keluarga. Jika mampu berkurban maka silakan berkurban. Selamat berkurban. Selamat hari raya Idul Adha 1440 Hijriah.
Penulis: N Yahya Yabo