Tari Topeng Panji, Eksplorasi Kedalaman Cinta Dewa yang Mengharukan dari Kutai Kertanegara

Tenggarong. Kutai Kartanegara (Kukar), sebuah wilayah yang tidak hanya dikenal karena kekayaan alamnya, tetapi juga karena warisan budayanya yang kaya dimana ragam seni tari yang memukau ada di sana. Salah satu dari keindahan budaya yang melekat di sana adalah Tari Topeng Panji, yang merupakan bagian dari seni tari kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Tari Topeng Panji adalah persembahan yang menggambarkan perjalanan emosional seorang dewa yang terpisah dari kekasihnya dan memutuskan untuk turun ke bumi demi mengemban tugas. Aji Ira Martalila dari Sanggar Tari Cahaya Kedaton memberikan penjelasan yang menggugah perasaan tentang esensi tari ini.

“Pada awalnya, gerakan tari menggambarkan persiapan seorang perempuan yang dengan penuh keceriaan berdandan untuk sebuah perjalanan. Dewa Panji, dalam kesedihan mendalam, akhirnya mengantar kekasihnya ke bumi, merasakan beban berat karena harus meninggalkannya di sana,” terangnya.

Dilajutkan Aji, sebelum perpisahan itu, dewa Panji mengajak kekasihnya untuk berbincang-bincang sejenak, mengekspresikan rasa cintanya dengan penuh kelembutan. Setelah kekasihnya turun ke bumi, dewa Panji ditinggalkan seorang diri di negeri kayangan, memulai pencarian panjang untuk menyatukan kembali hubungan yang terputus.

“Melalui perjalanan yang sulit, dewa Panji akhirnya menemukan kekasihnya yang berkuasa di bumi. Keduanya akhirnya bersatu kembali setelah sekian lama terpisah, melepaskan rindu yang mendalam dan memulai kehidupan bersama di bumi,” pungkasnya.

Tari Topeng Panji seringkali dipentaskan pada festival tari dan berbagai upacara lainnya, menambah kekayaan acara budaya dengan kisah yang mengharukan ini.

Berbeda dari tarian topeng lainnya yang memerlukan tempat khusus dengan kesakralan tertentu, Tari Topeng Panji dapat dinikmati dalam pagelaran festival tari atau upacara budaya, memperluas pemahaman akan keindahan dan kedalaman kisah cinta yang dihadirkan dalam tarian ini.

Writer: Fairuzz Abady
Exit mobile version