Kisah Guru Muda di Hari Guru Nasional

Guru muda SMPN 1 Bontang Hermi Syafruddin (FOTO: Yahya/PKTV)

Bontang. Pada momen Hari Guru Nasional 2020, Hermi Syafruddin, guru muda Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Bontang yang pernah mendapatkan prestasi instruktur nasional dan menjadi fasilitator di salah satu fondation (yayasan), berkisah awal menjadi guru dan berkecimpung di dunia pendidikan.

Awalnya Hermi memasuki dunia pendidikan setelah menyelesaikan studinya diusia 22 tahun, dan langsung mengajar di salah satu sekolah swasta, selain itu Hermi juga sempat mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan hingga akhirnya saat ini mengabdikan dirinya di SMPN 1 Bontang.

Hermi menceritakan adanya perbedaan saat mengajarkan siswa SMA dan siswa SMP, dimana dirinya harus terus beradaptasi dengan siswa yang diajari olehnya.

Dan pada masa pandemi COVID-19 saat ini, Hermi mengaku situasi pengajaran menjadi berubah, dimana dirinya dan guru lainnya dituntut untuk melaksanakan pembelajaran online yang harus beradaptasi dengan situasi tersebut.

“Keinginann saya untuk menjadi guru terinspirasi saat duduk di bangku SMP, dimana saya melihat guru yang memberikan pengajaran sangat memberikan saya motivasi untuk menjadi guru,” ungkapnya.

Hermi juga menceritakan pengalamannya saat pertama kali mengajar, dimana dirinya mengajar siswa SMP di Kota Samarinda saat masih mengenyam studi di Universitas Mulawarwan.

“Pengalaman mengajar pertama itu merupakan pengalaman yang tidak dapat saya lupakan, dimana saya mengajar bersama kelompok saya di salah satu SMP swasta yang terletak di sekitar pasar, dan siswa di sana sudah terbiasa mencari uang dengan membantu orang tua mereka berjualan sehingga menganggap pendidikan menjadi kurang penting. Disitu saya bersama teman-teman berusaha memberikan pengertian kepada mereka agar mereka mau serius bersekolah,” kisahnya.

Selain itu ada pula pengalaman lainnya yang diceritakan oleh Hermi, yakni ketika  dirinya mendampingi anak didiknya untuk mengikuti lomba cerpen, dengan membantu siswa tersebut untuk menggapai mimpinya dengan cara menulis.

Dalam perjalannanya di dunia pendidikan, Hermi memiliki beberapa prestasi yang salah satunya adalah mendapatkan penghargaan pada tahun 2016 menjadi instruktur nasional di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) bahasa yang dilaksanakan di Banjarmasin, dan saat ini, Hermi merupakan fasilitator daerah di Tanoto Foundation SMP untuk pelajaran Bahasa Indonesia.

Hermi mengungkapkan bahwa selama ini ada duka dan suka yang dialami saat mengajar, ada berbagai macam hambatan dalam dunia pendidikan dan penyamarataan pendidikan bagi anak-anak merupakan salah satunya.

“Saya berharap di Hari Guru Nasional Tahun 2020 ini kepada para pemangku kepentingan yang telah dapat mempossisikan saya dalam dunia pendidikan, dan saya berterima kasih kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, serta berharap seluruh elemen terkait dapat bersinergi dalam pengembangan dunia pendidikan,” pungkasnya.

Laporan: Yahya