Bontang. PT Pupuk Kaltim melalui program Creating Shared Value (CSV), kembali datangkan sebanyak 2.000 bibit kerapu, pada sabtu malam (9/9) di pangkalan pendaratan ikan (PPI) Tanjung Limau Bontang Utara, sekira pukul 23.35 Wita.
Tampak hadir pada penyambutan bibit ini, Manager Departemen CSR PT Pupuk Kaltim sekaligus Wakil Ketua Program CSV PKT Dwi Puji Asmoro, serta Sekretaris 2 Program CSV Pesisir Marsidik.
Termasuk koordinator bibit Rudi Prambudi, konsultan pendamping dari dinas Perikanan David, serta para Pengurus Koperasi Bontang Eta Maritim (BEM).
Bibit yang didatangkan dari Gondol Bali ini selanjutnya dibawa menggunakan kapal menuju lokasi keramba jaring apung (KJA) di kawasan Batu Lesung perairan Tanjung Limau.
Dilokasi tersebut, bibit langsung dikeluarkan guna penyesuaian suhu, dan selanjutnya ditebar dalam KJA.
2000 bibit ini yang kelima kalinya didatangkan PKT untuk tahun 2017, setelah sebelumnya diperuntukan bagi kelompok nelayan Tanjung Limau, Loktuan, Bontang Kuala dan Guntung.
“Kali ini khusus diperuntukan bagi koperasi BEM selaku koordinator pelaksana program KJA. Sehingga total bibit yang didatangkan sepanjang 2017 mencapai 10 ribu ekor,” kata Marsidik.
Sementara Manager Departemen CSR Dwi Pudji Asmoro, mengatakan program KJA merupakan pengembangan dari CSR Pupuk Kaltim di perairan Bontang, yang diharap dapat membawa manfaat pada stakeholder. Yakni memberdayakan masyarakat pesisir melalui budidaya keramba jaring apung (KJA) ikan kerapu dan lobster, sehingga tercipta iklim perekonomian yang kondusif di masyarakat.
Selain itu, program ini pun berkontribusi dlaam menciptakan peluang kerja serta meningkatkan kohesi social, sekaligus pendapatan masyarakat pesisir, dengan menjadikan CSV binaan sebagai rujukan pembelajaran budidaya perikanan di KJA.
Selanjutnya upaya ini pun diupayakan menumbuhkan wirausahawan yang mampu mengatasi masalah ekonomi, sosial, dan lingkungan, melalui penciptaan bisnis yang berkelanjutan. Termasuk peluang terciptanya sumber perekonomian baru di sektor maritim Kota Bontang, serta upaya menjadikan Bontang sebagai kota maritim berskala nasional maupun dunia.
“Lokasi keramba jaring apung yang tengah dikembangkan saat ini, direncanakan menjadi eko wisata pesisir, satu paket dengan lokasi pembibitan mangrove,” terang Dwi.
Beberapa jenis kerapu yang dikembangkan di KJA diantaranya jenis kerapu cantang, kerapu cantik, kerapu bebek, dan kerapu sunu. Sementara untuk menunjang kegiatan KJA, Pupuk Kaltim pun membantu pengadaaan penerangan solar cell dan pembuatan dua bagang sebagai sumber mendapatkan pakan ikan.(*)
Laporan: Mansur