Tenggarong. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Kartanegara dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Kutai Kartanegara menggelar aksi damai di depan kantor Perumda Air Minum Tirta Mahakam. Dalam aksi tersebut, massa mendesak perusahaan daerah tersebut untuk lebih konsisten dalam memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat.
Dalam orasinya, para mahasiswa menuntut peningkatan kualitas layanan air bersih yang layak dikonsumsi. Mereka juga meminta agar Perumda Air Minum Tirta Mahakam memaksimalkan pemerataan distribusi air bersih serta melakukan monitoring secara berkala untuk memastikan layanan tetap optimal.
Tak hanya itu, massa aksi juga mendesak penurunan tarif air bersih serta perbaikan sistem pelayanan terhadap konsumen. Mereka menilai, biaya yang dikenakan kepada pelanggan saat ini masih tergolong tinggi dan belum sebanding dengan kualitas layanan yang diberikan.
Selain itu, percepatan peremajaan jaringan pipa juga menjadi salah satu tuntutan yang disuarakan. Massa menilai, pembaruan infrastruktur ini penting agar distribusi air bersih ke seluruh wilayah dapat berjalan lebih lancar tanpa kendala. Koordinator aksi, Zulkarnaen, menegaskan bahwa mahasiswa akan terus mengawal permasalahan ini hingga ada perubahan yang nyata.
“Kami meminta Perumda Air Minum Tirta Mahakam untuk lebih serius dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jangan sampai air bersih yang menjadi kebutuhan utama masih sulit diakses oleh warga. Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, maka kami akan kembali turun ke jalan dengan massa yang lebih besar,” tegasnya.
Setelah menyampaikan tuntutan mereka, para mahasiswa kemudian diajak berdiskusi langsung dengan sejumlah petinggi perusahaan daerah tersebut untuk membahas berbagai permasalahan yang diangkat dalam aksi.
Meski telah berdialog, massa aksi menegaskan bahwa jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, maka mereka akan kembali menggelar aksi serupa dengan jumlah peserta yang lebih banyak.
Aksi damai ini mencerminkan keresahan masyarakat akan layanan air bersih yang masih belum optimal di Kutai Kartanegara. Mahasiswa berharap, tuntutan mereka dapat segera ditindaklanjuti demi kepentingan masyarakat luas.