Bontang. Harga kedelai terus mengalami kenaikan singnifikan akibat kebijakan tarif import yang dibebankan Amerika Serikat, akibatnya terjadi kenaikan harga kedelai yang kemudian dikeluhkan pengusaha atau produsen Tahu Tempe di seluruh wilayah Indonesia tak terkecuali di Bontang.
Mudawam salah satu Pengusaha produsen tahu dan tempe di Bontang yang beralamat di Pondok tahu Jalan Ahmad Yani Gang Rawa Indah RT 09, menuturkan bahwa sudah hampir sepekan kenaikan harga kedelai ini dirinya alami. Dikatakan Mudawan, harga kedelai import perkarung yang dibelinya dari produsen kedelai di Samarinda juga terus meninggi.
Saat ini harga yang dipatok produsen kedelai tersebut berkisar Rp.605.000 perkarungnya, sebelumnya berkisar Rp.300.000 perkarungnya, dimana kenaikan tersebut nyaris menyentuh 100% dan berimbas kepada keuntungan yang didapatkan oleh Mudawam.
“Kami tidak mengurangi atau menyusutkan bobot tahu tempe yang dijual walaupun saat ini kondisinya seperti ini. Harga juga masih tetap, supaya pelanggan tidak lari,” jelasnya.
Mudawam menjelaskan bahwa saat ini harga eceran tahu tempe yang dijualnya masih di kisaran Rp.3000 Rp.9.000 untuk satu papannya, tergantung ukuran, begitu juga dengan tahu yang masih dijual mulai dari Rp.4.000 hingga Rp.6.000 perbungkusnya.
Saat ini tempat produksi Mudawam memiliki karyawan sebanyak 13 orang, dan jika harga kedelai masih belum juga mengalai penurunan harga hingga sebulan kedepan, dirinya akan menyetop sementara waktu melakukan produksi tahu dan tempe, hingga harga kedelai kembali stabil.