Bontang. Nelayan binaan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim)yang tergabung dalam Koperasi Bontang Ekonomi Pariwisata Maritim (Kopbem), pada Senin (23/9/2019), kembali melakukan panen dan sekaligus pengapalan ikan kerapu di Program Keramba Jaring Apung Creating Shared Value (KJA CSV) Pupuk Kaltim.
Panen dilakukan oleh anggota dan pengurus Kopbem, serta turut disaksikan oleh perwakilan Tim CSV Pupuk Kaltim, bagian karantina perikanan Balikpapan, Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) Bontang, serta pengawas perikanan pusat.
Manager budidaya Kopbem Ismail mengatakan, panen tersebut merupakan yang ke 9 kalinya dilakukan pasca mulai dibina Pupuk Kaltim pada akhir 2016 lalu, dengan rata-rata 2 ton sekali panen.
“Khusus untuk hari ini, jumlah kerapu yang dipanen adalah berjumlah 2,5 ton, dengan harga jual bervariasi sesuai jenis kerapu. Dari jenis Kerapu Cantang dengan harga Rp.65.000 hingga jenis Kerapu Bebek dengan harga Rp.475.000 perkilonya,” jelasnya.
Ditambahkan Ismail bahwa kerapu yang dipanen dari KJA CSV Pupuk Kaltim yang berlokasi diperairan Tanjung Limau tersebut selanjutnya akan dibawa ke Bitung, Sulawesi Utara oleh PT Sonok Lestari Mas selaku pengepul. Ikan-ikan itu kemudian akan mereka expor ke luar negeri. Hal tersebut dilakukan mengingat untuk dapat langsung melakukan ekspor, jumlah ikan yang di panen minimal harus mencapai 10 ton.
Keberhasilan para nelayan tersebut tidak terlepas dari dukungan dan pendampingan dari Pupuk Kaltim yang bersinergi dengan DKP3 kota Bontang.
Idhamsyah yang merupakan perwakilan DKP3 kota Bontang, sekaligus Pengawas Perikanan Pusat yang turun langsung mengecek kelengkapan surat kapal, mengatakan dirinya mengapresiasi perkembangan Kopbem yang cukup cepat.
“Dan yang paling banyak berperan atas hal tersebut adalah Pupuk Kaltim yang terus memberikan pembinaan maupun pendampingan,” ungkapnya.
Adapun hasil dari penjualan kerapu tersebut sebagaian akan diberikan langsung kepada anggota penanggung jawab masing-masing petak dan sebagian akan masuk kas koperasi untuk program pengembangan Kopbem kedepannya.
Laporan: Mansyur