Pemerintah Kota Samarinda Gelar Sidak Sembako Jelang Ramadan 2025

Samarinda. Menjelang bulan suci Ramadan tahun 2025, Pemerintah Kota Samarinda bersama instansi terkait melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap harga dan ketersediaan bahan pokok penting (bapokting). Aksi ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi kenaikan harga yang biasa terjadi menjelang hari besar keagamaan.

Sidak yang digelar oleh Bidang Ekonomi Pemerintah Kota Samarinda ini turut melibatkan Sekretaris Daerah Kota Samarinda, perwakilan dari Kejaksaan Negeri, Kodim, Polres, Bank Indonesia, serta Kepala Dinas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Beberapa pasar tradisional menjadi target pemeriksaan, di antaranya Pasar Segiri, Pasar Panjaitan, dan beberapa pasar lokal lainnya di Samarinda.

Sekretaris Daerah Kota Samarinda, Hero Mardanus, menjelaskan bahwa kegiatan sidak ini merupakan bagian dari langkah pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan mencegah lonjakan yang signifikan di pasaran.

“Kami ingin memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil dan tidak ada lonjakan harga yang merugikan masyarakat. Selain itu, kami juga memantau ketersediaan stok bahan pangan agar tetap mencukupi hingga Ramadan dan Idul Fitri,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hero menambahkan bahwa harga sembako saat ini masih dalam kondisi stabil, termasuk stok beras yang masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang bulan puasa.

Sementara itu, Muhammad, salah satu pedagang daging di pasar, mengungkapkan bahwa harga daging masih dalam kondisi normal. Ia memprediksi bahwa kenaikan harga daging baru akan terjadi menjelang Idul Fitri akibat potensi kelangkaan.

“Saat ini harga daging masih stabil. Biasanya, kenaikan harga terjadi menjelang Idul Fitri karena meningkatnya permintaan. Kami berharap stok daging tetap tersedia menjelang Ramadan agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan bahan pangan,” ungkapnya.

Dengan adanya sidak ini, Pemerintah Kota Samarinda berharap masyarakat dapat berbelanja dengan tenang tanpa khawatir akan lonjakan harga yang tidak terkendali. Pengawasan dan koordinasi dengan para pedagang akan terus dilakukan demi menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan selama bulan Ramadan.

Writer: Hendrikus Gantur