Pemprov Kaltim Luncurkan Program Gratispol, Tanda Era Baru Pelayanan Publik 

Samarinda. Bertepatan dengan momentum peringatan Hari Kartini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur secara resmi meluncurkan program unggulan bertajuk Gratispol, yang menjadi simbol dimulainya era baru pelayanan publik di wilayah tersebut. Peluncuran program ini digelar dalam seremoni megah di Plenary Hall Sempaja, Senin (21/4), dan dihadiri jajaran pejabat tinggi daerah.

Peluncuran Gratispol ditandai secara simbolis dengan penekanan tombol LED Cube oleh Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud, Wakil Gubernur Seno Aji, Sekdaprov Sri Wahyuni, dan Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud. Hadir pula seluruh kepala OPD, kepala daerah, serta berbagai tokoh masyarakat dari seluruh penjuru Kalimantan Timur.

Gratispol merupakan akronim dari “Gerakan Terintegrasi Sistem Pelayanan Publik dan Layanan Gratis”, yang mencakup enam program unggulan. Di antaranya adalah pendidikan gratis melalui kerja sama dengan 53 perguruan tinggi, layanan kesehatan tanpa biaya lewat kemitraan dengan BPJS, pembebasan biaya administrasi kepemilikan rumah, penyediaan seragam gratis bagi siswa berkebutuhan khusus, akses internet gratis untuk desa, serta pemberian paket umrah gratis bagi para marbot masjid.

Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud menyatakan bahwa program ini dirancang sebagai langkah nyata membangun sumber daya manusia dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Untuk mendukung realisasi program pendidikan gratis, tahun ini Pemprov Kaltim telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp750 miliar untuk mahasiswa baru. Anggaran tersebut direncanakan meningkat menjadi Rp2,1 triliun pada tahun depan, mencakup seluruh jenjang pendidikan.

“Kami ingin setiap anak di Kaltim punya kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan tinggi, tanpa terbebani biaya. Gratispol adalah bentuk komitmen kami untuk mewujudkan keadilan sosial dan pemerataan pembangunan,” tegasnya.

Wakil Gubernur Kalimantan Timur Seno Aji menambahkan bahwa teknologi berperan penting dalam keberhasilan program ini. Dirinya memastikan sistem pendaftaran sudah terintegrasi secara digital agar prosesnya transparan, mudah diakses, dan tepat sasaran.

“Tidak ada lagi alasan sulit untuk mengakses layanan publik,” ujarnya.

Implementasi program internet gratis desa juga mulai direalisasikan, salah satunya di Desa Mulawarman, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara. Kepala Desa Mulyono menyambut baik program tersebut dan berharap manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Mayoritas warga kami petani, dan dengan adanya internet gratis ini, kami bisa lebih mudah mendapatkan informasi dan memasarkan hasil pertanian kami ke luar daerah,” ungkap Mulyono dengan antusias.

Peluncuran Gratispol disaksikan langsung oleh ratusan pelajar, mahasiswa, tokoh masyarakat, serta pimpinan kampus di Kaltim. Pemerintah berharap program ini tidak hanya menjadi simbol reformasi pelayanan publik, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur secara nyata dan merata.

 

Writer: Axl Ardiansyah