Bontang. Keramba Jaring Apung (KJA) sebagai salah satu Program Creating Shared Value (CSV) PT Pupuk Kaltim mulai menampakkan hasil yang signifikan. Hal itu ditandai dengan pengapalan perdana 3,2 ton ikan kerapu hasil panen KJA, dari perairan Batu Lesung Tanjung Limau.
Pembeli berasal dari Kendari Sulawesi Utara, yang merupakan pengepul ikan kerapu untuk Indonesia bagian timur.
Proses panen dipimpin langsung lokal hero budidaya kerapu Bontang Ismail, dihadiri General Manager Umum Pupuk Kaltim Nur Sahid, yang juga penanggungjawab CSV. Serta perawakilan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Bontang.
Dikatakan Nur Sahid, proses pengapalan ini merupakan tindak lanjut panen simbolis saat HUT Pupuk Kaltim 7 Desember 2017 lalu. Dan untuk pemasaran, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, aga program CSV memiliki jaringan informasi di seluruh Indonesia, guna mempermudah proses pemasaran hasil panen dalam jumlah besar.
“Maka dari itu kami mendorong mitra binaan untuk dapat terus meningkatkan jumlah produksi, dari potensi CSV yang dilaksanakan,” kata Nur Sahid.
Total kerapu pada pengapalan perdana ini sebanyak 4.000 ekor, dengan berat rata-rata 0,8 Kg per ekor. PT Sonok Lestari Mas dari Kendari, membeli kerapu jenis cantik dengan harga yang cukup tinggi, mencapai Rp100 ribu per kilogram.
Meski harga tersebut fluktuatif tergantung banyaknya permintaan pasar. Seluruh ikan akan di ekspor ke luar negeri, dan Bontang akan tetap menjadi salah satu destinasi permintaan Kerapu, dengan catatan satu ekor ikan harus memiliki berat diatas 5 ons.
Sekedar informasi, program CSV KJA Pupuk Kaltim menggandeng Koperasi Nelayan Bontang Eta Maritim sebagai koordinator pelaksana. Koperasi binaan ini memiliki 80 anggota, dan program KJA ini diharap dapat mendorong peningkatan kesejahteraan mereka serta masyarakat pesisir.(*)
Laporan: Mansur