Bontang. Pembenahan yang dilakukan Pemkot Bontang di pulau beras basah berbuah manis. Terbukti dengan terlihatnya jumlah wisatawan yang terus melonjak, terlebih memasuki libur natal dan tahun baru.
Peningkatan wisatawan cukup signifikan yaitu dari 20 hingga 50 persen dari hari biasa. Jika normalnya per hari 10 hingga 15 kapal yang mengantarkan penumpang, maka pada puncak hari libur yakni selasa 01 januari 2019 mencapai 78 kapal dengan total pengunjung 1260 orang.
Peningkatan jumlah wisatawan didominasi oleh wisatawan lokal Bontang sebanyak 904 pengunjung, dan wisatawan dari luar kota seperti, Samarinda, Kukar dan Kutim sekitar 356 pengunjung.
Oleh sebab itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Bontang membuka posko pemantauan, di pulau beras basah. Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ahmad Yani bahwa selama libur natal dan tahun baru, jumlah kunjungan ke beras basah terus meningkat bahkan telah mencapai 5000 pengunjung.
“Kami turunkan 10 personil di hari terakhir posko pemantauan, jadi bukan hanya memantau jumlah kunjungan saja, tetapi juga melayani pengunjung yang mengalami luka akibat biota laut, bahkan melakukan penyelamatan terhadap balita yang hampir tenggelam beberapa waktu lalu,” ungkapnya.
Sementara Reza salah satu pengunjung asal Samarinda mengaku baru pertama kali berkunjung ke pulau beras basah, menurutnya pulau beras basah merupakan destinasi wisata yang cukup indah dan nyaman bagi pengunjung.
“Pantainya bagus, fasilitasnya juga oke, Cuma biaya transportasinya lumayan mahal,” tuturnya.
seperti yang diketahui, Pemkot menggelontorkan Rp 1,5 miliar untuk membenahi beras basah, yakni pembangunan jembatan, pos penjagaan, dan pemasangan papan nama beras basah. Pulau beras basah ini dipersiapkan untuk menghadapi era pascamigas. (*)
Laporan : Yulianti Basri