Bontang. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Bontang terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, ramah anak, dan bebas dari kekerasan. Melalui kegiatan Pelatihan Manajemen dan Pengelolaan Kasus bagi Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK), DP3AKB berupaya memperkuat kapasitas para pendidik dan tim sekolah agar lebih tanggap dalam menghadapi berbagai permasalahan kekerasan di satuan pendidikan.
Pelatihan yang berlangsung di Gedung BPU Kecamatan Bontang Barat pada Rabu (29/10/2025) itu diikuti oleh 65 peserta dari berbagai jenjang pendidikan — mulai dari SD, SMP, hingga SMA/MA se-Kota Bontang. Para peserta mendapatkan materi dari narasumber berkompeten, di antaranya dari Kejaksaan Negeri Bontang serta Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Tarakan.
Kepala DP3AKB Kota Bontang, Eddy Forestwanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas dan pemahaman anggota TPPK dalam menjalankan tugas pencegahan serta penanganan kekerasan di lingkungan sekolah.
“Permasalahan kekerasan di sekolah memerlukan tenaga yang terlatih dan memahami tata kelola penanganan dengan baik. Melalui pelatihan ini, kami ingin setiap satuan pendidikan memiliki tim yang tanggap dan mampu menciptakan lingkungan belajar yang aman serta nyaman bagi anak-anak,” ujar Eddy.
Salah satu peserta, Azizah, guru dari salah satu sekolah di Bontang, mengaku mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan tersebut.
“Pelatihan ini sangat membantu kami memahami langkah-langkah yang tepat dalam menangani kasus kekerasan di sekolah. Semoga semua sekolah di Bontang bisa semakin siap dan memiliki sistem penanganan yang lebih baik,” ungkapnya.
Pelatihan ini menjadi langkah nyata DP3AKB Kota Bontang dalam mewujudkan satuan pendidikan yang responsif, ramah anak, serta bebas dari segala bentuk kekerasan. Diharapkan, hasil dari kegiatan ini dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan dunia pendidikan dalam melindungi anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.
