Bontang. Menjadi anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia sebenarnya bukan menjadi cita-cita Suyono, dirinya sebenarnya bercita-cita menjadi seorang pengajar atau guru.
Ini sudah dimulai sejak lulus dari bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) dirinya melanjutkan Kuliah di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP PGRI) di Kediri dengan memilih Jurusan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK). Baru masuk ke semester 3 ada pendaftaran anggota Polri, atas restu orang tua dirinya mencoba mendaftarkan diri menjadi anggota Polri ke Panitia Daerah Polda Jawa Timur di Surabaya.
Tahapan demi tahapan dia lalui dengan lancar, mulai melengkapi persyaratan, Pendaftaran, Tes Parade, Tes Kesemaptaan Jasmani (Samjas), Tes Kesehatan, Wawancara dan Mental Idiologi (MI) hingga Penentuan terakhir. Bermodalkan semangat, ihtiar dan doa yang selalu dipanjatkan setiap Sholat 5 waktu dan Sholat Malam serta doa orang tua, Alhamdulillah…hasilnya dinyatakan Lulus.
Dalam proses untuk menjadi anggota Polri harus mengikuti pendidikan, saat itu Suyono memutuskan untuk berhenti Kuliah dan mengikuti Pendidikan Kepolisian di Sekolah Bintara Militer Sukarela Polri (Seba Milsuk Polri) di Mojokerto Jawa Timur selama 9 bulan, setelah Lulus Pendidikan tahun 1986 penempatan awal tugas ke Polda Kalimantan Timur. Selama dua minggu ditampung di SPN Polda Kaltim di Balikpapan hingga akhirnya di tempatkan di Polres Bontang sampai sekarang.
Dinas di Perantauan menjadi suatu motifasi dalam diri pria kelahiran Kediri, 17 Pebruari 1964 itu untuk hidup mandiri. Setahun dinas di Polres Bontang kemudian dipindah tugaskan ke Polsek Anggana, daerah yang memiliki jarak 12 KM dari Ibu Kota Propinsi Kaltim, yang kala itu masuk Wilayah Hukum Polres Bontang.
“Saat bertugas di Polsek Anggana dirinya sempat akan melanjutkan Kuliah lagi di IKIP PGRI Samarinda, kala itu sudah mengurus surat pindah Kuliah namun terkendala Transportasi yang mengandalkan Kapal Motor menyisir Sungai Mahakam, itupun hanya sekali sehari Pulang Pergi (PP) dari Anggana ke Samarinda, karena jalan darat belum ada sehingga batal untuk melanjutkan Kuliah,” ujar perwira berpangkat melati satu itu.
Karena tidak jadi kuliah dan masa ikatan Dinas telah usai, Suyono memilih untuk menikah dengan wanita yang telah dia pacari sebelumnya yaitu adik klas waktu duduk dibangku SMA di Kediri Jawa Timur. Enam tahun Suyono menjalani tugas di Polsek perbatasan Kota Samarinda itu kemudian pindah tugas lagi ke Polres Bontang hingga sekarang. Pria yang sekarang menjabat sebagai Kasi Humas Polres Bontang itu mengaku bangga bisa berdinas di Bontang.
Bontang merupakan daerah industri yang sangat terkenal, bahkan Suyono mengenal Bontang sejak duduk di bangku SMA melalui pelajaran Geografi dan salah satu gurunya sering ke Bontang menjadi Instruktur Pelatihan di PT. Pupuk Kaltim. Setelah lulus SMA sebenarnya dirinya ingin merantau ke Bontang, namun tidak diijinkan orang tua. Setelah di Lantik menjadi anggota Polri langsung bertugas di daerah yang dicita-citakan yaitu Bontang.
Baginya, dinas di kota yang diapit dua perusahaan besar ini merupakan berkah bagi dirinya, walaupun kala itu Bontang masih berstatus Kecamatan dan masih minim fasilitas, dirinya merasa senang karena situasinya yang aman, nyaman dan cepat berkembang. Selain memuji kemajuan Kota Bontang, Pria yang juga sebagai Ketua Umum Paguyuban Warga Kediri Kota Bontang itu juga memuji berbagai kuliner yang ada di Bontang. Salah satunya adalah makanan khas Bontang, Gammi ikan Bawis dan ikan Berunang Bakar yang merupakan menu favoritnya.
Seorang Bapak yang selalu mensyukuri Nikmat itu juga merasa bangga bisa Dinas di Bontang, lantaran itu dirinya bisa mensekolahkan 2 (dua) putranya hingga lulus Perguruan Tinggi. Mungkin ini merupakan berkah dari Alloh SWT “Tuhan Yang Maha Esa”, karena selama Dinas di Polres Bontang dan menjalani hidup di daerah yang berjuluk Kota Taman dirinya bisa membantu orang tua dan keluarga, melaksanakan Ibadah Umroh dan menunaikan Rukun Islam ke 5. Suyono juga merasa bersyukur karena awal mula dirinya meninggalkan tanah kelahiran dan menjadi anggota Polri dengan pangkat Bintara (Serda) kala itu, saat ini disebut Brigadir (Bripda) hingga sekarang berpangkat Komisaris Polisi (KOMPOL) atau dulu disebut Mayor, tegas Wakil Ketua I Ika Pakarti Kota Bontang.
Hal yang paling tidak bisa dilupakan bapak dua anak ini adalah saat ditugaskan Operasi Pemulihan Keamanan di daerah konflik yang terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) tahun 2003, sebelum peristiwa Sunami. Panggilan tugas yang sangat luar biasa bagi Suyono, mungkin juga bagi banyak orang karena hanya hitungan Jam harus berangkat dan meninggalkan keluarga.
“Kala itu tepat jam 09.00 wita dirinya menerima perintah penugasan Operasi, jam 11.30 wita harus sudah ada di Bandara Khusus PT. Badak Bontang karena jam 14.00 wita harus sudah berada di Bandara Sepinggan Balikpapan untuk terbang menuju ke Jakarta bergabung dengan 99 rekan lainnya seluruh Indonesia”, terang Suyono.
Bertugas dengan meninggalkan seorang istri dan dua orang anak yang masih kecil dan baru duduk di bangkus Sekolah Dasar menjadi beban berat dirinya. Suasana konflik itu sudah dia rasakan, tekanan psikis hingga nyawa pun menjadi taruhannya kala bertugas didaerah konflik tersebut. Tugas itu menjadi kenangan yang tak pernah terlupakan, selama delapan bulan dirinya bertugas di daerah berjuluk Serambi Mekah itu.
Selama menjadi anggota Polri hampir keseluruhan fungsi Kepolisian pernah dia jalani, mulai dari fungsi Sabhara, Intel, Reskrim, Binmas, Logistik, dan Lalu Lintas. Ditunjuk sebagai Kasi Humas Polres Bontang pun juga dia jalani, dengan tugas yang baru ini dirinya mengaku lebih banyak pengetahuan dan dekat dengan awak media, dunia media pun mereka geluti seolah menjadi Wartawan sejati. Setiap hari Suyono juga berkecimpung di dunia pemberitaan tentang kegiatan Polres Bontang dan Polsek jajaran serta keberhasilan Korp Bhayangkara dalam mengungkap Kasus Tindak Pidana dan Narkoba di Website dan Medsos Resmi Polres Bontang, berita yang mereka buat tidak jarang juga dia bagikan kepada awak media yang lain melalui Grup WhatsApp. Tidak hanya di media Mainstream di dunia maya atau media sosial pun mereka geluti, ini sesuai tugas pokok Humas Polri saat ini.
“Di tengah kesibukannya dalam menjalani tugas, Suyono juga kerap kali meluangkan waktu untuk makan dan ngopi bareng bersama awak media dan warga masyarakat, itu semua dia lakukan untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat,” tukas pria yang juga Ketua Takmir Masjid Raudhatul Muttaqin kelurahan Gunung Elai Bontang Utara.
BIODATA:
Nama: H. Suyono
Tempat Tanggal Lahir: Kediri / 17 Pebruari 1964
Alamat: Perum Nuri No. 57 Jl. Durian 3 Rt. 45, Kelurahan Gunung Elai Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang.
Istri: Sri Iswati
Anak: Pertama Yoris Angga V, Kedua Galih Sindoro P.
Moto Hidup: Selalu Bersyukur
Pendidikan Umum: SMA
Pendidikan Polri: 1. Seba Milsuk Polri 1986 2. PAG 2011
Pendidikan Kejuruan: Bintara Reskrim 1986, Bintara Intel 1992, Bintara Binmas 1997 dan Perwira Sidik Illog 2012
Lama tugas sebagai anggota Polri: 35 tahun 4 bulan
Riwayat Tugas:
Berawal dari Anggota Sabhara Polres Bontang, Anggota Reskrim Polres Bontang,Anggota Reskrim Polsek Anggana, Anggota Intel Polsek Anggana, Anggota Binmas Polres Bontang, Anggota Sat Lantas Polres Bontang, Kasubbag Logistik Polres Bontang, Kanit Reskrim Polsek Bontang Utara, Kaur Bin Ops Sat Reskrim Polres Bontang, Waka Polsek Marangkayu dan terakhir mengemban jabatan sebagai Kasi Humas Polres Bontang mulai 2 Maret 2016 hingga akhir tugasnya sebagai anggota Polri hari ini, Senin (28/02/2022).