Persoalan Lapak: Pedagang Lang-Lang Kecewa dan Dibuat Bingung Pemerintah, Izinkan Kami Berjualan

Foto Istimewa. Suasana lapak pedagang Lang-Lang Sebelum Pandemi Covid-19.

Bontang. Para pelaku usaha yang berjualan di Lapangan Bessai Berinta Lang-Lang dibuat bingung oleh Pemerintah Kota Bontang. Pasalnya, Wali Kota Bontang Basri Rase dan Sekertaris Daerah Kota Bontang Aji Erlynawati, berbeda pendapat terkait pemberitahuan izin untuk berjualan, selama pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Ke-42 Tingkat Provinsi Kalimantan Timur di Kota Bontang.

Sebelumnya di beritakan oleh media massa, bahwasanya Wali Kota Bontang Basri Rase, menyampaikan, para pelaku usaha boleh berjualan di dekat arena utama pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), sepanjang mereka tertib dan menjaga kebersihan.

Sementara Sekretaris Kota (Sekkot) Bontang, Aji Erlynawati menyampaikan, keputusan larangan berjualan sudah disepakati dari panitia pelaksana MTQ. Alasannya, hal itu dilakukan untuk mencegah peryebaran Virus Corona Covid-19. Bahkan jumlah penonton pun dibatasi.

Menanggapi beda pendapat tersebut, para pelaku usaha yang memang sudah lama menggelar lapaknya di area Lapangan Bessai Berinta Lang-Lang, dibuat bingung. Olehnya mereka mempertanyakan keseriusan Pemerintah Kota, terkait pemberian izin berjualan.

Ike Suhartini salah seorang pedagang ini misalnya. Ia mengatakan, Pemerintah harus tegas mengambil keputusan. Semestinya para pedagang di bolehkan untuk berjualan.

“Kalau menurut saya, jika memang pedagang boleh berjualan minta tolong lah di perbolehkan. Masalah adanya penonton yang dibilang akan berkerumun, nanti kami para pedagang yang atur. Kami bukan momok yang menakutkan,” ujarnya dihubungi melalui jaringan selular pada Jumat (04/06/2021).

Ike Suhartini meminta Pemerintah Kota untuk diberikan tempat menggelar lapaknya. Bahkan dirinya bersedia untuk merogoh kocek, menyewa lapak.

“Kami tidak perlu dimarahi. Cukup diberitahu dan dikasih tempat. Bahkan kami siap bayar loh. Kami para pedagang kaki lima sudah biasa ikut ekspo. Jadi sudah tahu aturan,” ketusnya.

Sementara itu Fitri Anawati pedagang lainnya juga mengaku bingung, perihal larangan berjualan yang disampaikan Pemerintah Bontang.

Sebelumnya Fitri mengaku ditegur oleh pihak Dispora dan diminta untuk menutup lapaknya yang di gelar di Area dekat Lapangan MTQ.

“Kami kecewa dan bingung. Padahal kami ini tim pak Basri kemarin waktu Pilkada. Makanya kami meminta kejelasan. Saya mewakili pedagang lang-lang, karena sudah 1,5 tahun kami tak berjualan. Mau makan apa kami pak. Kami butuh makan dan bayar kontrakan rumah,” permintaan Fitri yang juga dihubungi PKTv melalui telephone.

Fitri meminta ketegasan Wali Kota Bontang, Basri Rase. Ia mempertanyakan tempat hiburan dan fasilitas umum lainnya bisa dibuka, sementara lang-lang tempat mereka berjualan masih ditutup.

Laporan: Aris