Bontang. Ratusan orang yang terdiri dari pegawai dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2 A Bontang menjalani pemeriksaan tes urine yang digelar oleh Lapas bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bontang, pada Selasa (30/6/2020).
Pemeriksaan ini dilakukan dalam rangka mencegah masuknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba di lingkungan Lapas, sekaligus untuk memperingati Hari Anti Narkotika Internasional yang diperingati setiap tanggal 26 juni. Pada kegiatan tersebut alat tes urine yang digunakan mencakup 7 parameter pemeriksaan dan disediakan langsung oleh pihak lapas.
Pelaksana harian (Plh) kepala BNNK Bontang, Kompol I Made Sukajana mengatakan, tes urine tersebut merupakan salah satu upaya untuk mencegah masuknya narkoba di lingkungan lapas.
“Nantinya apabila ditemukan petugas atau warga binaan yang positif narkoba, maka BNNK akan melakukan assessment bersama dengan tim terpadu yang terdiri dari BNNK, Kepolisian, Kejaksaan, Dinas Kesehatan, Dokter dan Psikolog, untuk kemudian menentukan prosedur hukum yang akan diberikan,” jelasnya.
Sementara itu, kepala Lapas Kelas 2 A Bontang Ronny Widiyatmoko menjelaskan, selain untuk mendukung hari anti narkotika, tes urine menjadi penting sebagai upaya untuk memastikan lingkungan lapas bersih dari narkoba.
“Hal ini juga untuk menepis stigma negatif masyarakat terkait lapas sebagai sarang peredaran narkoba,” ungkapnya.
Sebelum menjalani tes, seluruh petugas mendapat pengarahan dan sosialisasi oleh BNNK Bontang. Salah satunya berkenaan dengan Program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Laporan: Sary | Faisal