Samarinda. Aksi Unjuk rasa terkait penolakan kenaikan harga BBM di Kalimantan Timur (Kaltim) terus berlanjut. Kali ini massa aksi yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pimpinan Cabang Kaltim turut menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim yang berlokasi di Jalan Teuku Umar, Samarinda.
Dalam aksi ini, Ketua PMII Kaltim Sainuddin menyampaikan sejumlah tuntutan yang mereka suarakan, yakni diantaranya menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), meminta aparat hukum memberantas mafia migas, menolak kehadiran Presiden dan Wakil Presiden di Kaltim sebelum menurunkan harga BBM dan meminta DPRD Kaltim untuk menyatakan sikap menolak kebijakan pemerintah dalam menaikan Harga BBM bersubsidi sebagai representatif dari masyarakat Kaltim itu sendiri.
“Ini wujud ekspresi kami atas kekecewaan masyarakat Kalimantan Timur kepada Presiden yang telah menaikan BBM tersebut. Ada beberapa poin yang kami sampaikan sore ini, pertama tolak kenaikan BBM bersubsidi, kedua kami meminta Presiden untuk mengevaluasi BPH Migas, ketiga kami meminta pihak DPRD Kaltim memberikan penyataan sikap bahwa mereka memiliki keresahan dan perasaan yang sama untuk menolak kenaikan harga BBM,” tegasnya.
Ditengah berlangsungnya orasi, Wakil Ketua DPRD Kaltim M Samsun hadir langsung menemui massa aksi dan menyampaikan langsung dihadapan massa aksi terkait kesetujuannya terhadap penolakan kenaikan harga BBM ini. Dirinya juga mengatakan bahwa telah menyampaikan hal yang sama kepada DPR RI dalam Rapat Paripurna yang digelar pada hari itu juga, karena dianggapnya ada beberapa hal yang memang perlu dievaluasi diantaranya pola subsidi dan pola distribusi yang baginya cukup menggerus anggaran daerah maupun negara.
“Kami akan sampaikan ini kepada pemerintah pusat, agar mereka dapat mengevaluasi pola subsidi dan pola distribusi BBM,” ucapnya.
Pada aksi tersebut M Samsun membacakan apa saja tuntutan yang diingikan oleh massa aksi yang menjadi bukti bahwa DPRD Kaltim juga memberikan dukungan mereka terhadap tuntutan-tuntuan yang disampaikan oleh massa. Aksi berlangsung cukup kondusif sebelum akhirnya massa membubarkan diri pada sore hari.