Bontang. Angka kecelakaan bermotor di Kota Bontang dalam rentan waktu 2014 – 2015 , hanya mengalami penurunan sebesar delapan persen. Hal tersebut dilihat dari total jumlah kecelakaan yang terjadi pada tahun 2014 sebanyak 45 kasus, sedangkan pada tahun 2015, terdapat 38 kasus kecelakaan bermotor.
Untuk lebih menekan angka tersebut menjadi zero accident, Satlantas Polresta Bontang mengungkapkan sejumlah upaya yang dilakukan, sebagai bentuk pencegahan serta pemantauan langsung menggunakan teknologi. Agar kondisi jalan dan situasi berkendara masyarakat dapat dipantau secara langsung.
Teknologi Close Circuit Television (CCTV) yang dipantau melalui Regional Traffic Management Centre (RTMC) menjadi salah satu sarana andalan Polresta Bontang saat ini. Terbukti dengan terus ditambahnya pemasangan CCTV diberbagai titik yang dianggap rawan kecelakaan dan lalu lintas padat.
Dilain hal, guna menekan angka kecelakaan di Kota Bontang, Satlantas Polres Bontang turut menggencarkan sosialisasi keberbagai sekolah. Tujuannya, memberi kesadaaran akan pentingnya berkendara sesuai aturan lalu lintas.
“Karena kecelakaan banyak didominasi remaja, ditambah maraknya aksi balap liar yang dilakukan remaja di Kota Bontang. Dan itu berpotensi besar terhadap kecelakaan lalu lintas. Maka Perlu dilakukan sosialisasi dengan lebih intensif,” ujar Kasatlantas Polres Bontang, AKP Irawan Setyono.
Maraknya aksi balap liar di Bontang, turut mendapat perhatian Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, Kombes Pol Arief Prapto Santoso. Ia menuturkan, jika terus dibiarkan, balap liar bisa berkembang menjadi komunitas negatif yang dikhawatirkan dapat melakukan hal-hal yang merugikan dan tindak kejahatan.
“ Balap liar banyak dilakukan kelompok pemuda di bawah umur yang belum memiliki surat izin berkendara. Untuk itu, peranan orang tua untuk dapat mengawasi kegiatan anak, dan tidak memberikan kendaraan secara bebas bavi anak dibawah umur,” jelasnya.(*)
Laporan : Tim Liputan pktvbontang.com
Editor : Maya Ch
