Bontang, PT Pupuk Kaltim jajaki kerjasama dengan perusahaan pengekspor ikan kerapu, PT Pulau Mas dari Bali, guna memasarkan hasil program Creating Shared Value (CSV) keramba jaring apung (KJA) budidaya ikan kerapu, yang mulai dikembangkan sejak akhir Desember 2016 lalu.
Upaya kerjasama ini diawali peninjauan langsung tahapan pengangkatan ikan oleh Ketua Tim Program CSV PKT, Sri Juwani Ekowati, dari keramba nelayan ke dalam kapal. Pada keramba milik penanggung jawab PT Pulau Mas area Bontang.
Peninjauan yang didampingi Dinas Perikanan Kelautan dan Pertanian (DPKP) Bontang tersebut, sekaligus memastikan kelengkapan surat-surat kapal. Seperti izin surat izin pengambilan ikan, surat persetujuan berlayar, serta surat layak operasi.
“Jika tidak memiliki salah satu dari persyaratan tersebut, kapal tidak diperbolehkan meninggalkan Bontang. Dan untuk kapal Pulau Mas ini, sudah memiliki seluruh izin yang disyaratkan,” ujar Suardi, Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Budidaya DPKP Bontang.
Sementara PT Pulau Mas Bali pun memiliki sejumlah persyaratan, yang diajukan untuk pembelian ikan di Bontang. Diantaranya ikan kerapu yang tersedia ditiap keramba minimal 200 kilogram, dengan total mencapai dua ton untuk wilayah Kalimantan Timur.
“Jika kurang dari jumlah tersebut, akan lebih besar biaya perjalanan dibandingkan jumlah ikan yang ambil,” ungkap Said Diana, penanggungjawab PT Pulau Mas Bali area Bontang.
Namun demikian, Pupuk Kaltim mengaku baru sebatas penjajakan dan komunikasi. Dan hal itu tidak menutup kemungkinan untuk adanya upaya kerjasama dengan pihak lainnya untuk menampung ikan kerapu program CSV PKT, yang diperkirakaan memasuki masa panen pada Oktober 2017 mendatang.(*)
Laporan: Mansur