Tenggarong. Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Kutai Kartanegara hari ini, Sabtu (19/4/205), menjadi momentum penting dalam proses demokrasi daerah. Salah satu calon bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, yang maju dengan nomor urut 01, menyampaikan pandangannya terkait pelaksanaan PSU yang telah lama dinantikan.
Dalam wawancara usai mencoblos, Aulia menekankan bahwa hari ini merupakan titik puncak dari seluruh rangkaian proses demokrasi yang telah dilalui, dan menjadi momen penting bagi masyarakat Kukar untuk menentukan masa depan daerah.
“Hari ini adalah hari yang kita tunggu-tunggu. Ini adalah puncak dari perjalanan panjang yang telah kita jalani dalam PSU ini,” ujarnya.
Aulia juga mengajak seluruh pendukung, relawan, simpatisan, serta masyarakat yang tergabung dalam gerakan “Awliya Alam Ambasri” dan “Hajir yang Disolihkan”, untuk tetap mengawal suara-suara yang telah diberikan, terutama saat proses penghitungan di TPS berlangsung pada siang dan sore hari.
Yang tak kalah penting, Aulia menegaskan pentingnya menjaga situasi tetap aman dan kondusif.
“Kita harus menjaga kondusivitas, soliditas, dan solidaritas sesama warga. Jangan sampai terjadi persekusi atau perkelahian. Harapan kami, semua pihak menjaga kedamaian di Kukar,” tegasnya.
Saat ditanya mengenai peluang kemenangan, Aulia menyampaikan optimisme tinggi berdasarkan antusiasme masyarakat dan kerja keras tim di lapangan. Ia menyebut bahwa suara dukungan terhadap paslon nomor 01 menunjukkan tren positif sejak November 2024 dan tidak mengalami penurunan signifikan hingga PSU hari ini, 19 April 2025.
“Kita yakin. Melihat kerja-kerja teman-teman, melihat antusiasme masyarakat, kami percaya dukungan terhadap idaman terbaik tidak banyak berubah. Insya Allah kemenangan ada di pihak kita,” pungkasnya.
Pemungutan Suara Ulang ini menjadi sorotan publik setelah sebelumnya terjadi berbagai dinamika dalam pilkada Kukar 2024. Hasil akhir dari PSU ini diharapkan mampu mencerminkan aspirasi masyarakat secara jujur dan adil.