Samarinda. Puluhan warga bersama koalisi masyarakat sipil Kalimantan Timur menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur pada Jumat (tanggal menyesuaikan), menuntut pengusutan tuntas atas kematian warga Muara Kate, Kabupaten Paser, bernama Russel.
Russel tewas pada 15 November lalu setelah diserang bersama rekannya di posko penjagaan. Insiden terjadi setelah ia menolak truk tambang batubara melintasi jalan umum sebagai jalur hauling. Hingga lima bulan berlalu, belum ada satu pun tersangka yang ditetapkan dalam kasus ini, memicu kekecewaan dan kemarahan warga.
Massa aksi menyampaikan kekecewaannya atas lambannya penanganan kasus oleh pihak kepolisian. Sekitar pukul 13.30 WITA, Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud menerima perwakilan massa untuk audiensi langsung di Kantor Gubernur.
Dalam pertemuan tersebut, Rudy Mas’ud menyatakan komitmennya untuk menindak tegas pelaku kejahatan serta memastikan aktivitas pertambangan di Kalimantan Timur berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Saya akan segera berkomunikasi dengan Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro agar kasus ini bisa segera diusut tuntas,” ujarnya.
Sementara itu, tokoh perempuan Dayak Kalimantan Timur sekaligus perwakilan warga Muara Kate, Mei Christy, menegaskan bahwa masyarakat akan terus mengawal proses hukum kasus ini hingga keadilan benar-benar ditegakkan.
Aksi ini menjadi simbol perlawanan masyarakat terhadap praktik pertambangan yang dinilai kerap mengabaikan keselamatan warga serta merusak lingkungan hidup.