Bontang. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial terhadap masyarakat kota Bontang, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Teknologi (STITEK) Bontang menggelar Seminar Nasional Inovasi Teknologi Early Warning System Dalam Pencegahan dan Mitigasi Banjir.
Kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa STITEK dan mahasiswa yang magang di Pupuk Kaltim tersebut, selain untuk mengenalkan alat Automatic Water Level Recorder (AWLR) dan aplikasi iam a-ren. Kegiatan tersebut juga untuk memberikan pengetahuan agar para peserta dapat memanfaatkan teknologi digital menjadi ujung tombak di era milenial ini.
Superintendent Bina Wilayah Corporate Social Responsibility (CSR) Pupuk Kaltim Agus Hermanto, mengatakan bahwa kegiatan tersebut untuk mensosialisasikan terobosan dan inovasi baru yang telah dikembangkan oleh Tim Pupuk Kaltim. Inovasi tersebut mengarah kepada meminimalisir resiko bencana dan jika mungkin mencapai zero risk.
“Aplikasi ini dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat di wilayah yang berpotensi banjir, karena mampu mendeteksi dini jika terjadi banjir. Sehingga masyarakat bisa siaga dan memiliki waktu yang cukup untuk evakuasi,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua STITEK Bontang Herri Susanto sangat menyambut baik kegiatan tersebut. Herri mengucapkan terima kasih kepada Pupuk Kaltim yang telah menyelenggarakan seminar tersebut.
“Ini merupakan momen penting bagi para peserta untuk menggali dan menambah ilmu khususnya bagi mahasiswa yang bergerak di bidang IT,” ungkapnya.
3 narasumber didatangkan pada kegiatan tersebut, yaitu Wilis Agung Permadi mewakili Pupuk Kaltim yang memaparkan tentang pengembang alat AWLR, Johan Tectona dari Deep Dive Project Jakarta yang mempresentasikan tentang pengembang aplikasi iam a-ren, dan perwakilan dari
STITEK Bontang Herri Susanto yang menjelaskan tentang peran milenial di era digitalisasi.
Sebelum memasuki materi utama, seminar yang bertempat di kampus STITEK tersebut diawali dengan presentasi tentang CSR Pupuk Kaltim yang disampaikan oleh Person In Charge (PIC) Program Nikita Andriyani.
Laporan: Ervi | Faisal