Ratusan Aparat Dikerahkan dalam Pembongkaran Pasar Subuh Samarinda, Pedagang dan Mahasiswa Gelar Aksi Protes

Samarinda Pemerintah Kota Samarinda mengerahkan ratusan aparat gabungan yang terdiri dari unsur kepolisian, TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan dalam rangka pelaksanaan pembongkaran Pasar Subuh di Jalan Yos Sudarso. Aksi ini merupakan bagian dari upaya penertiban dan pemindahan aktivitas pasar ke lokasi baru di Jalan PM Noor, Kota Samarinda.

Namun proses pembongkaran tidak berjalan mulus. Sejumlah pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pasar Subuh bersama mahasiswa dari Solidaritas Pasar Subuh Kota Samarinda menggelar aksi protes menolak pembongkaran. Situasi sempat memanas dan menyebabkan beberapa akses jalan harus diblokade oleh Dinas Perhubungan guna menghindari kemacetan lalu lintas yang berkepanjangan.

Wakil Ketua DPRD Kota Samarinda, Achmad Vananzda, turut hadir di lokasi dan menyampaikan keprihatinannya atas tindakan pembongkaran tanpa adanya mediasi. Ia juga menyatakan akan segera menggelar rapat dengar pendapat bersama pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan ini secara baik.

“Saya sangat menyayangkan tidak adanya musyawarah sebelumnya. Seharusnya pemerintah mengedepankan dialog untuk mencari solusi bersama demi kepentingan masyarakat luas,” uucapnya. 

Sementara itu, Asisten II Kota Samarinda, Marnabas Patiroy, menjelaskan bahwa pembongkaran dilakukan sebagai bagian dari penataan ekonomi kota yang lebih baik dan tertib. Ia mengatakan, hingga saat ini sudah 33 pedagang yang melakukan pemindahan ke pasar yang disediakan pemerintah.

“Proses ini sudah dilakukan sesuai prosedur. Para pedagang juga telah mendapatkan fasilitas memadai di lokasi baru,” ujarnya.

Writer: Hendrikus Gantur