Rio Bahtiar: Kedelai Impor Mahal, Pemerintah Mesti Siapkan Kedelai Lokal

Foto Aris. Rio Bahtiar Seketaris dan Humas Persatuan Tahu dan Tempe (PTT) Kota Bontang.

Bontang. Persatuan Pengrajin Tahu dan Tempe (PPTT) Kota Bontang menekan Pemerintah untuk tidak bergantung pada impor kedelai dari luar negeri.

Mereka meminta Pemerintah untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam Indonesia untuk menghasilkan kedelai sendiri.

Rio Bahtiar Sekretaris dan Humas Persatuan Tahu dan Tempe (PTT) Kota Bontang mengatakan, aksi mogok produksi serentak yang dilakukan pada 27 Mei hingga 28 Mei 2021 mendatang, menjadi momentum peringatan kepada Pemerintah untuk tidak ketergantungan impor kedelai.

“Di Bontang konsumsi bahan baku kedelai untuk produsen pembuatan tahu dan tempe sangat tinggi, tetapi tak sebanding dengan ketersediaan bahan baku kedelai lokal. Kami para pengusaha Tahu dan Tempe rata-rata mengambil bahan baku kedelai import yang harganya sangat mahal saat ini. Olehnya Pemerintah mesti melihat permasalahan yang dihadapi saat ini,” terangnya Pada Senin, (24/5/ 2021).

Ditambahkan Rio, rencana aksi mogok produksi bukan untuk mempersulit masyarakat. Cara tersebut terpaksa mereka lakukan, lantaran tidak ada lagi cara untuk meraih keuntungan dari produksi tahu dan tempe seiring mahalnya harga kedelai impor.

“Selama ini kami memakai bahan baku kedelai impor nomor satu demi menjaga kualitas tahu dan tempe yang di prokduksi. Kini harga kedelai impor dengan berat 50 kilogram di beli 590 ribu rupiah. Padahal sebelumnya 360 ribu rupiah,”ungkapnya.

Dengan harga yang semakin meninggi tersebut berdampak pada biaya produksi dan gaji karyawan. Selain itu juga berdampak dengan tidak bisa meraih keuntungan.

Diakhir pihaknya juga meminta masyarakat untuk memahami bahwasanya rencana mogok yang akan dilakukan untuk tidak di politisasi,” ini murni untuk menyampaikan suara jeritan kami para pengusaha tahu dan tempe di Bontang,” tutupnya.

Sebagai informasi, sebanyak 24 pengusaha tahu dan tempe yang tergabung di Persatuan Pengrajin Tahu dan Tempe (PPTT) Kota Bontang, akan melakukan pertemuan bersama Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Bontang yang dilaksanakan di Ruang Rapat UPT Pasar Gedung Pasar Taman Rawa Indah pukul 13.30 wita, Pada Senin, 24 Mei 2021.

Laporan: Aris