Samarinda. Pemerintah Kota Samarinda memperketat pengawasan terhadap penyaluran program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program nasional dari Presiden Republik Indonesia. Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi permasalahan keamanan pangan yang sempat terjadi di sejumlah daerah lain.
Upaya pengawasan tersebut melibatkan berbagai pihak guna memastikan proses distribusi berjalan lancar, aman, dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan anak-anak penerima manfaat. Pemerintah kota juga menyoroti pentingnya pengawasan dalam proses persiapan bahan baku makanan, mengingat kesalahan dalam pengelolaan bahan dapat berdampak serius pada kesehatan siswa.
Wali Kota Samarinda Andi Harun menegaskan pentingnya pengawasan menyeluruh terhadap proses produksi hingga distribusi makanan bergizi gratis yang dilaksanakan oleh vendor lokal. Sebagai bagian dari langkah perbaikan, Wali Kota juga meminta agar para vendor menyiapkan fasilitas pendukung seperti freezer untuk menjaga kualitas dan kesegaran bahan makanan.
“Kesalahan dalam pengelolaan bahan baku bisa berdampak negatif bagi para siswa yang mengonsumsi. Karena itu, pengawasan terhadap sistem penyaluran makanan harus diperketat. Kami juga minta vendor menyiapkan freezer agar bahan makanan tetap segar dan aman dikonsumsi anak-anak penerima manfaat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Satuan Tugas MBG Kota Samarinda, Suwarso, mengatakan pihaknya telah melakukan pengawasan ketat di lapangan, termasuk memberikan pelatihan bagi para vendor dan petugas pengawas.
“Kami sudah melakukan pelatihan agar semua pihak memahami standar yang telah ditetapkan. Selain itu, Satgas akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan sistem agar kasus serupa tidak terjadi di Samarinda,” ungkapnya.
Ia juga mengimbau seluruh vendor yang terlibat agar senantiasa mematuhi ketentuan dan standar yang berlaku demi keberhasilan program MBG di daerah ini. Dengan pengawasan yang semakin ketat dan sistem yang terus diperbaiki, program Makanan Bergizi Gratis diharapkan dapat berjalan optimal dan menjadi solusi nyata dalam upaya pemenuhan gizi anak-anak di Kota Samarinda.



