Samarinda. Tim SAR Gabungan melanjutkan pencarian terhadap dua korban yang masih hilang akibat tenggelamnya kapal ferry Mukhlisa di Perairan Teluk Balikpapan, pada rute Balikpapan–Penajam. Memasuki hari kedua operasi, upaya pencarian diperkuat dengan teknologi bawah air seperti sonar dan Remotely Operated Vehicle (ROV), serta penyelaman intensif oleh tim profesional.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Balikpapan, Endrow Sasmita, mengatakan bahwa seluruh potensi SAR telah dikerahkan dalam operasi ini. Dijelaskannya, operasi pencarian dibagi dalam empat tim Search and Rescue Unit (SRU). SRU 1 dan SRU 3 melakukan penyisiran permukaan laut di dua sektor dengan total luas 9 nautical mile persegi. SRU 2 fokus melakukan penyelaman di sekitar bangkai kapal dengan dukungan sonar dan 13 penyelam profesional yang menyusuri kabin-kabin kapal yang diduga menjadi lokasi korban terjebak. Sementara itu, SRU 4 mendukung pencarian bawah air dengan pengoperasian drone thermal dan ROV, mengingat keterbatasan jarak pandang akibat kondisi perairan yang keruh.
“Kami mengerahkan seluruh sumber daya yang ada. Fokus utama kami adalah pencarian di permukaan dan penyelaman langsung di sekitar lokasi tenggelamnya kapal. Kami tetap optimistis. Dengan kerja sama lintas instansi dan bantuan teknologi, kami berharap kedua korban bisa segera ditemukan,” tegasnya.
Hingga hari kedua, Selasa (6/5/2025), dua korban bernama Kahayu (P) dan Ilham (L) masih dinyatakan hilang. Sementara cuaca dan kondisi laut menjadi tantangan tersendiri, operasi pencarian masih terus diintensifkan.



