Tenggarong. Guna menyatukan sinergitas dan meningkatkan kinerja, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Focus Group Discussion (FGD), dan kegiatan tersebut di hadiri perwakilan Diskominfo dari 10 kabupaten/kota serta Forum Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) Kutai Kartanegara (Kukar). FGD ini berlangsung disalah satu hotel di Kota Raja Tenggarong, Kukar, dengan mengangkat Tema “Konsolidasi dan Sinergitas Dalam Penyelanggaraan Kemitraan Dengan Pemangku Kepentingan Antar Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur”.
Asisten 3 Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kukar Totok Heru Subroto, mengapresiasi terobosan dan inovasi yang dilakukan oleh Diskominfo Kukar untuk menjembatani komunikasi antara pemerintah dan masyarakat melalui KIM. Totok berharap agar KIM mampu menjadi corong informasi pemerintah dan masyarakat, dalam memberikan informasi yang positif, pasalnya di Kukar sendiri sudah ada 69 KIM yang terbentuk baik di tingkat desa,kelurahan maupun kecamatan di kabupaten tertua di timur borneo ini.
“Nah, saya ingin nanti berkembang menjadi informasi yang tidak sekedar informasi tapi juga yang terkait dengan pengembangan ekonomi kerakyatan. Contohnya informasi kebutuhan pasar atau hasil pertanian di suatu desa, atau infromasi tentang kepariwisataan sehingga itu bisa berkembang manjadi komunikasi dua arah dan mengembakan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal bekeinginan untuk membangkitkan kembali KIM di seluruh Kaltim, sehingga memiliki peran penting seiring berjalannya Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Faisal berharap, KIM juga menjadi agen perubahan di masyarakat dalam membantu pemerintah, yang kini era digitalisasi kian berkembang. Dirinya juga mengapresiasi Diskominfo Kukar yang sudah membentuk 69 KIM dan dapat menjadi contoh bagi Diskominfo di 9 kabupaten/kota di Kaltim.
“Kita berharap semua bisa seperti Kukar, kemudian KIM di Kaltim bisa bangkit dan ketika tranformasi digital benar-benar sudah terjadi, IKN di Kaltim, akses internet dan digital mudah, maka kita bisa manfaatkan dengan baik,” ucapnya.
KIM sendiri merupakan komunitas yang dibentuk oleh masyarakat dan untuk masyarakat secara mandiri serta kreatif melakukan aktifitas pengelolaan informasi hingga pemberdayaan, guna memberikan nilai tambah bagi masyarakat itu sendiri. Konsep tersebut merupakan pengembangan paradigma pola komunikasi di masyarakat, bukan lagi communication to people namun communication with people.
Tidak hanya itu, KIM juga memiliki peran penting, pasalnya belum semua wilayah di Indonesia terjangkau sarana informasi dan komunikasi yang memamadai, serta sebagai agen penangkal HOAX maupun isu negatif yang berpotensi beredar di masyarakat. KIM juga sebagai simpul komunikasi antara pemerintah dan masyarakat, berperan penting menyampaikan informasi serta menyerap aspirasi. Selain itu, KIM juga menjadi solusi alternatif guna menyadarkan arti penting berkelompok, bertukar informasi serta membuka peluang kemitraan dengan instansi atau dinas di tingkat kabupaten/kota.