Sedihnya, Kelulusan Tahun Ini Tidak Ada Acara Perpisahan di Sekolah

SMA Bahrul Ulum Bontang (FOTO: Hesti/PKTV)

Bontang. Dampak dari pandemi COVID-19 (Virus corona) meninggalkan bekas yang cukup mendalam dalam dunia pendidikan di Indonesia, terutama untuk anak didik yang lulus SMA/SMK. Mereka tidak merasakan gembiranya merayakan kelulusan dengan berbagai kegiatan meriah yang biasanya diselengarakan. Tahun ini pengumuman kelulusan dilakukan secara online pada 2 Mei 2020, hal tersebu tdilakukan untuk memutus mata rantai pneyebaran Virus Corona.

Di Kota Bontang sendiri, SMA Bahrul Ulum Bontang merupakan salah satu sekolah yang melakukan pengumuman kelulusan secara online. Kepala Sekolah Bahrul Ulum Bontang, Andi Suharman, ketika ditemui menjelaskan bahwa kelulusan kali ini terasa sangat berbeda dari tahun sebelumnya.

“Kelulusannya jadi tidak seru karena kita tidak bisa melihat raut wajah kegembiraan dan haru mereka disaat melihat hasil kelulusannya,” ujarnya.

Andi Suharman juga menjelaskan kemungkinan ijazah akan dibagikan ke siswa pada bulan Juni 2020 dengan melihat keadaan saat itu, apakah masih di situasi pandemi Virus Corona atau tidak.

“Merujuk tahun-tahun sebelumnya, blanko ijazah itu didistribusikan diakhir Mei, sampai disekolah masih harus ditulis tangan sehingga kemungkinan siap didistribusikan ke siswa pada bulan Juni. Nah apabila pandemi ini belum selesai,maka ijazah akan didistribusikan ke siswa degan protokol kesehatan yang disarankan oleh Disdiknas Propinsi, tapi apabila pandemi ini sudah reda maka distribusinya seperti tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.

Mengenai nilai yang akan dicantumkan di ijazah pun Andi Suharman juga menambahkan penjelasannya bahwa nilai yang akan digunakan seperti yang ditawarkan oleh pemerintah, yakni dengan mempertimbangkan portofolio nilai rapor dan prestasi siswa yang diperoleh sebelumnya. Selain itu, syarat penentu kelulusan juga bisa dilihat melalui penugasan atau asesmen jarak jauh.

Kepala Sekolah Bahrul Ulum menghimbau kepada anak muridnya agar tidak melakukan perayaan kelulusan seperti coret-coret baju ataupun konvoi motor di jalanan.

“Saya selaku Kepala Sekolah bersama guru-guru, menghimbau kepada anak murid di sekolah kami untuk tidak melakukan perayaan kelulusan seperti coret-coret baju maupun konvoi motor di jalan. Jika tidak dihiraukan maka akan diberlakukan sanksi, yakni pemberitahuan kepada orang tua serta pengambilan ijazahnya akan ditunda dari teman-tamanya, tapi Alhamdulillah setahu saya tidak ada yang melanggar,” terangnya.

Sementara itu, Dinda yang mrupakan salah satu murid di Bahrul Ulum pun merasakan kesedihan akan kelulusan di tahun ini yang tidak bisa dirayakan dengan meriah diakibatkan dampak dari perluasan Virus Corona.

“Aku merasakan kesedihan karena kita sudah menyiapkan segala untuk acara perpisahan sekolah, seperti kostum dan booking make up. Dan yang paling merasa sedihnya tidak bisa ketemu temen-teman di perpisahan, langsung pada pisah tanpa ada maaf-maafan dulu dan tidak ada pesan dan kesan untuk dikenang,” ungkapnya.

Laporan: Hesti