Bontang. Seorang bayi bernama Kaizar, terpaksa harus menjadi penghuni salah satu sel di lapas kelas 3 bontang. Kehidupan tidak wajar tersebut harus dilakoni berusia satu bulan lantaran sang ibu ditahan dengan tuduhan penyalahgunaan narkotika.
Bayi laki – laki yang akrab di sapa don juan oleh para penghuni lapas ini lahir pada 5 juli 2016 lalu, saat sang ibu yang Ana Ramliana tengah menjalani hukuman 9 tahun penjara.
Kepala lapas kelas 3 bontang Heru Yuswanto, menceritakan proses kelahiran Kaizar tepat di RSUD Taman Husada saat malam takbiran melalui operasi Caesar.
“ Waktu itu tepat malam takbiran Idul Fitri, karena tidak ada tim medis khusus yang tersedia di lapas, maka petugas membawa ibu Ana ke RSUD, bersyukur bayi bias dilahirkan dengan selamat melalui operasi Caesar,” jelas Kepala lapas.
Usai melahirkan sang ibu dikasih pilihan untuk mengasuh Kaizar di lapas atau memberikannya kepada keluarga untuk diasuh, namun ternyata Ana tetap memilih untuk mengasuh anak laki-lakinya ini.
Sehingga pihak lapas pun mengizinkan ana untuk mengasuh Kaizar, namun waktu yang diberikan hanya selama tiga bulan saja, selanjutnya Kaizar diserahkan ke keluarga atau ke darma wanita untuk diasuh.
“Kami beri waktu 3 bulan untuk ibunya merawat Kaizar, setelahnya harus diserahkan kepada keluarga ada darma wanita untuk diasuh, mengingat kondisi ruang tahanan yang tidak bersih dikhawatirkan akan berdampak pada kesehatan bayi,” ungkap Heru.
Kehadiran Kaisar dirasakan membawa warna tersendiri bagi para penghuni lapas, khususnya penghuni lapas wanita yang sangat senang dengan kehadiran Kaizar di tengah-tengah mereka karena mampu mengusir kesedihan dan kejenuhan selama didalam bui.
Laporan : Sary – Aris
Editor : Kartika Anwar