Bontang. Anggota komisi 1 Dprd Bontang Setiyoko Waluyo, angkat bicara terkait tudingan kontraktor pembangunan Rusunawa Guntung dari PT Nindia Karya serta kontraktor pengawas PT Virama Karya, terkait tenaga kerja lokal Bontang yang disebut tak produktif dalam pengerjaan rusunawa.
Menurutnya, anggapan tersebut hanya soal manajerial dan cara memotivasi para tenaga kerja. Mengingat sejumlah proyek besar di Bontang justru dikerjakan oleh tenaga kerja lokal.
“Saya tidak yakin kalau tenaga kerja kita (Bontang) tidak produktif. Ini tentang bagaimana cara memotivasi saja. Apalagi banyak proyek di Bontang yang dikerjakan orang lokal, hasilnya memuaskan,” ujar Setiyoko.
Sementara perihal gaji besar yang diminta tenaga kerja lokal, menurutnya hal tersebut wajar. Mengingat kebutuhan bahan pokok di Bontang, jauh lebih tinggi dibanding pulau Jawa. Sehingga pekerja menyesuaikan dengan gaji dari pekerjaan yang dilaksanakan.
Setiyoko pun menyarankan, agar kontraktor tidak mengambil proyek dengan nilai kontrak yang rendah di Kota Bontang, lantaran akan berdampak pada kualitas proyek dan tenaga kerja yang dipakai.
“Kalau disesuaikan, saya rasa tidak akan ada yang dirugikan,” tambahnya.
Sebelumnya, komisi 3 Dprd menggelar sidak pembangunan rusunawa Guntung, dan menemukan jika pembangunan rumas susun sewa tersebut berjalan lamban dan tidak sesuai target yang ditetapkan.
Baca Juga: Rusunawa Lamban, Kontraktor Sebut Tenaga Kerja Lokal Tak Produktif
Hal tersebut menurut kontraktor diakibatkan oleh sejumlah faktor, salah satunya tenaga kerja lokal yang terlibat dinilai tidak produktif dalam bekerja. Sehingga menyebabkan progres pembangunan mengalami keterlambatan.
“Dalam sehari tenaga kerja lokal hanya mampu pasang batako dua meter persegi, kalau dipertahankan bisa makin lamban pengerjaannya,” ujar Didik, kontraktor pengawas dari PT Virama Karya.(*)
Laporan: Sary & Faisal