Bontang. Pasca pelaksanaan pemilihan umum Kepala Daerah Kota Bontang awal Desember lalu dan menghasilkan pil pahit bagi pasangan Adi Darma dan Isro Umarghani sebagai pasangan incumbent maka tongkat estafet kepemimpinan akan segera beralih ke tangan pasangan independent Neni Moernaeni dan Basri Rase.
Masa peralihat tersebut akan membuat Bontang tidak memiliki Walikota dan Wakil Walikota Bontang sementara waktu. Pasalnya akan ada kekosongan dari berakhirnya masa tugas Adi – Isro pada 23 Maret 2016 dengan jadwal pelantikan Kepala Daerah terpilih pada Juni 2016 mendatang. Untuk itu besar kemungkinan akan adanya PJ Walikota sementara.
Menanggapi hal ini ketua DPRD Bontang, Kaharuddin Jafar mengatakan meski kewenangan penunjukan PJ Walikota adalah ranah pemerintah Provinsi Kaltim namun kami berharap agar PJ Walikota sementara berasal dari Kota Bontang agar proses pembangunan yg akan gencara dilakukan pada bulan Maret hingga Juni mendatang tetap berjalan lancar.
“ Baiknya sih PJ Walikota itu orang Bontang aja, jadi lebih mudah memantau proyek pembangunan yang akan gencar dilakukan sekitar bulan Maret hingga Juni 2016. Tapi yah…itu tetap menjadi kebijakan Pemprov, pada dasarnya kami mendukung saja, yang penting roda pemerintahan tetap jalan”, papar Kaharuddin Jafar.
Laporan : Sari
Editor : Kartika Anwar
