Sidak BBPOM, Barang Kadaluarsa Masih Banyak Beredar di Swalayan Bontang

Bontang. Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Samarinda bersama Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop-Ukmp) Bontang dan Kepolisian, sidak 8 swalayan di Kota Bontang guna memantau kelayakan makanan dan minuman serta bahan pokok yang dijual. Rabu, 23 Mei 2018.

Sidak dimulai di kawasan Loktuan, dan tim mendapati beberapa barang kadaluarsa serta tanpa izin edar dijual bebas. Begitu pula tata letak makanan yang dicampur dengan barang berbahaya untuk makanan, serta puluhan minuman rasa buah yang tidak memiliki label, hingga tidak adanya informasi harga bagi konsumen disetiap produk. Barang-barang ini pun disita langsung BBPOM dan dimusnahkan ditempat.

“Ini agenda rutin kami untuk memberikan perlindungan bagi konsumen, karena tingkat konsumsi masyarakat selama Ramadan dan jelang lebaran selalu meningkat,” ujar Akhmad Kamaluddin Jaffar, Bagian Pemeriksaan BBPOM Samarinda.

Selain itu, pada sidak ini juga ditemukan minuman bubuk coklat di salah satu swalayan Bontang Selatan, yang tidak memiliki izin edar. BBPOM pun memberikan peringatan serta langsung melakukan pemusnahan barang.

“Jika nanti ditemukan kembali, pemilik swalayan bisa terancam tindak pidana,” tambah Akhmad.

Ia pun mengimbau agar konsumen dapat lebih jeli. Terutama memperhatikan izin barang yang terdaftar BPPOM, serta memperhatikan kondisi dan masa kadaluarsa.

“Jangan asal beli saja tanpa memperhatikan detil barang, karena itu bisa merugikan konsumen,” lanjutnya.

Senada Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Perdagangan Diskop-UKMP Bontang Dody Rosdian, mengatakan agenda ini bagian dari perlindungan konsumen, sekaligus memberikan pembinaan pada pemilik toko, swalayan, maupun minimarket. Agar sadar dan memiliki tanggungjawab menjual produk kepada masyarakat.

“Begitupula masyarakat selaku konsumen juga dapat lebih cermat dalam berbelanja,” ucapnya.

Tim akan kembali melakukan sidak dan monitoring ke sejumlah swalayan di Bontang dalam beberapa waktu kedepan, khususnya jelang lebaran 1439 Hijriah. (*)

 

Laporan: Yuli | Nasrul