Bontang. Wali Kota Bontang Basri Rase, menyampaikan nota penjelasan Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P2APBD) Tahun 2020 dihadapan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang. Dalam paparannya tersebut diketahui jika sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2020 mencapai angka 262,62 Miliar Rupiah lebih.
Angka 262,62 Miliar Rupiah tersebut jelas mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan silpa di tahun 2018 dan 2019 lalu. Dikonfirmasi usai rapat paripurna, Basri menjelaskan jika dirinya belum mendapatkan laporan resmi mengenai tingginya silpa di tahun 2020 ini.
“Saya belum monitor langsung, tetapi dengan tingginya silpa, berarti ada kegiatan yang tidak berjalan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Bontang Amiruddin Syam, yang dikonfirmasi menjelaskan jika besarnya silpa di tahun 2020 terjadi lantaran adanya penghematan yang dilakukan dibeberapa sektor.
“Tidak hanya adanya penghematan, tingginya silpa APBD di tahun 2020 juga disebabkan oleh adanya pendapatan yang tak terduga – duga,” jelasnya.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang Agus Haris menyampaikan, tingginya silpa pada APBD bontang wajar terjadi mengingat banyaknya efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah. Dirinya juga menyebut silpa tidak menjadi masalah mengingat hal tersebut hampir selalu terjadi di seluruh daerah di indonesia.
“Silpa akan menjadi negatif jika disebabkan oleh lambatnya serapan anggaran yang dilakukan pemerintah,” terangnya.
Diketahui, silpa APBD 2020 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan silpa di tahun 2018 dan 2019 lalu yang mencapai angka 257,74 Miliar Rupiah lebih dan 181,57 Miliar Rupiah lebih.
Laporan: Sary | Rudy