Bontang. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (Spbn) di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, dalam satu bulan terakhir tidak berfungsi, akibat tidak adanya pasokan masuk bahan bakar dari Pertamina.
Ditengah kebutuhan harian bahan bakar melaut bagi nelayan di Kota Bontang. Hal ini lantas mengundang kekecewaan mayoritas nelayan, yang terpaksa memarkir kapal mereka akibat hal itu.
Kadir, salah satu nelayan dari Kelompok Nelayan Selambai Sejahtera mengatakan, kosongnya SPBU hingga satu bulan terakhir, sangat menyulitkan dirinya bersama 300 nelayan lain dalam kelompoknya tersebut.
Parkir kapal adalah satu-satunya pilihan yang harus dilakukannya, akibat tidak ada pilihan lain yang bisa dilakukan.
“Solar untuk nyalain mesin kapal itu yang nggak ada, bagaimana bisa melaut. Spbn kosong. Satu-satunya pilihan ya parkir kapal. Karena nggak mungkin juga bisa beli di SPBU,” ujar Kadir.
Akibatnya, ratusan nelayan ini terpaksa tidak memiliki penghasilan. Sebab kebutuhan bahan bakar nelayan di Kota Bontang hanya bisa dipasok dari Spbn Tanjung Limau, dan tidak diperkenankan untuk melakukan pengisian dari SPBU.
“ Buat kapal kan nggak boleh ngisi di pom bensin (SPBU), sementara Spbn malah nggak ada pasokan. Lha, harus gimana lagi selain memarkir kapal,” tambahnya.
Kadir hanya berharap kondisi ini tidak berlarut terlalu lama. Pemerintah bersama Dprd diharap dapat mencari solusi permasalahan ini, agar dirinya bersama ratusan rekannya sesame nelayan bisa kembali melaut dan mendapatkan penghasilan seperti sediakala.
“Itu aja sih harapannya, semoga solar di Spbn ada terus dan nggak kurang lagi. Kami hanya bisa berharap Pemerintah dan Dewan bisa carikan solusi ini. Sebab, hidup dan mata pencaharian kami ya dari laut,” pungkasnya.
Laporan : Yulianti Basri & Nasrul
Editor : Maya Ch