Bontang. Anggota komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang Ridwan, meminta Dinas Ketahanan Pangan Perikanan dan Pertanian (DKP3) untuk segera bertindak, menyusul dengan menipisnya stok kelapa parut di pasaran.
Ridwan mengatakan akibat langkanya stok kelapa di Kota Bontang, membuat pedagang terpaksa harus menaikkan harga kelapa parut atau santan hingga 4 kali lipat dari harga biasanya.
Bahkan beberapa pedagang kelapa parut yang berada di Pasar Taman Rawa Indah, terpaksa harus menutup lapaknya karena tidak memiliki stok santan untuk dijual.
“Kondisi ini dikhawatirkan akan terus memburuk. Terlebih kebutuhan kelapa parut atau santan, diperkirakan akan meningkat tajam menjelang Hari Raya Idul Fitri,” ungkapnya.
Hal ini sebagaimana yang disampaikan ridwan di sela-sela rapat yang digelar antara komisi II DPRD dengan DKP3, pada Selasa (20/4/2021) kemarin.
Menanggapi hal ini, Plt Kepala Dinas DKP3 Kota Bontang Ali Akbar mengaku, akan menerjunkan tim nya untuk melakukan survey di lapangan. Pasalnya, meski tidak masuk kategori bahan pangan strategis, namun pihaknya menyadari permintaan masyarakat terhadap santan sangat tinggi terlebih di Bulan Ramadhan ini.
“Oleh karenanya, kami akan menyiapkan beberapa langka antisipasi untuk mengatasi kelangkaan stok santan atau kelapa parut di pasaran,” terangnya.
Untuk Diketahui, pemenuhan akan kebutuhan kelapa untuk kelapa parut atau santan di Kota Bontang, diambil dari wilayah tetangga, yakni wilayah Santan dan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Laporan: Rudy | Sary